Sejumlah pimpinan 84 perguruan silat Jawa Tengah menghadiri rapat koordinasi bersama Polda Jateng dan jajarannya di Mako Satbrimob Polda Jateng. Foto: Dok/Bidhumas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sejumlah pimpinan 84 perguruan silat yang ada di Provinsi Jawa Tengah menghadiri rapat koordinasi bersama Polda Jateng dan jajarannya di Mako Satbrimob Polda Jateng, Senin (17/7/2023).

Acara yang dihadiri sekitar 150 pejabat kepolisian dan instansi samping itu, para pimpinan perguruan silat menerima arahan tentang perkembangan Kamtibmas dan pentingnya kebersamaan dalam menjaga kondusivitas Jawa Tengah.

“Jati diri perguruan silat harus mampu menjadi dinamisator kamtibmas dan tidak berpihak,” ungkap Karo Ops Polda Jateng, Kombes Pol Basya Radyananda.

Kombes Basya berharap, para perguruan silat menyusun kode etik yang mengatur hak dan kewajiban warganya untuk mendukung terciptanya ketentraman dan kamtibmas yang kondusif.

“Polda Jateng berharap warga perguruan silat meningkatkan toleransi dan sinergi dengan masyarakat. Dengan sinergitas yang saling menjaga dan menghormati,” terang Basya

“Bangga terhadap perguruan silat boleh saja, tapi jangan berlebihan, karena dapat melahirkan arogansi di tengah-tengah masyarakat,” tambahnya

Selain Karo Ops, pengarahan juga diberikan oleh Dansat Brimob, Kombes Pol Yopie Indra Prasetya, serta para pejabat dari Dit Intelkam dan Dit Binmas Polda Jateng.

Sementara itu, Ketua Umum IPSI Jateng, Harry Nuryanto Wibowo menjelaskan, pada dasarnya IPSI didirikan untuk mempersatukan dan membina persaudaraan antar perguruan silat untuk membangun serta mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia.

“IPSI juga menjunjung tinggi persaudaraan, kesetiakawanan dan tidak berpihak atau berorientasi politik,” tandasnya.

Ning S