Setelah lagu pembuka yang dinyanyikan para penyanyi bersama-sama, kemudian tampil Atun Tyas, dengan lagu Keroncong Kemayoran. Nenek yang sudah yuswa atau berusia lanjut ini, masih sangat lincah, dan suaranya tetap kinclong.

blank
Para penonton gelaran Rabu Keroncong, banyak yang duduk di tribun. Foto: Widiyartono R.

Kemudian lagu Darah Muda-nya Oma Irama pun dimunculkan. Meskipun lagu dangdut ketika dinyanyikan dalam irama keroncong, juga mengajak penonton bergoyang. Bahkan, Liong, seorang penggemar music keroncong turun dan berjoget. “Pak Liong ini pengusaha tenda terpal. Di mobil pikap sering kita lihat ditutup terpal ada tulisan Liong, beliau ini bosnya,” kata Ketua Komunitas Waroeng Keroncong Setiyanto.

Liong pun turut bernyanyi dengan menampilkan dua buah lagu yaitu Keroncong Lenggang Surabaya dan Keroncong Di Tepinya Sungai Serayu. Selain para penyanyi utama, juga hadir Kanjeng Doso, yang juga bernyanyi.

Dalam kesempatan itu, juga ada pengunjung tunanetra bernama Andre. Andre yang baru saja lulus SMA ini ternyata pemain saksofon. Dan, malam itu Andre juga tampil dengan saksofonnya, dengan iringan OK Irama Baru.

Seperti biasa, yang hadir dalam gelaran Waroeng Keroncong ini bukan semata penggemar keroncong, tetapi juga pemain music keroncong. Maka kemudian, saat OK Irama Baru istirahat, diisi dengan jam session yang menampilkan para pemain musi. Di antara para pemain yang tampil adalah Handono, pemain band kawakan Semarang dengan grup Nayaka Band. Handono kini juga aktif di jalur musik keroncong dengan Keroncong Jibaku-nya.