PALEMBANG (SUARABARU.ID)- Keberhasilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menurunkan angka stunting, tak lepas dari peran tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Dikomandoi Siti Atikoh Ganjar Pranowo, PKK Jateng aktif membina keluarga dan mendampingi para ibu, serta menurunkan stunting, hingga tinggal 11,9 persen pada 2022, berdasarkan perhitungan elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM).
PKK turut menyukseskan program andalan Jateng, dalam menurunkan stunting dan AKI-AKB. Antara lain melalui program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) dan Jo Kawin Bocah.
Peran PKK Jateng dalam menurunkan stunting, mendapat apresiasi dari BKKBN RI, pada acara Gala Dinner Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-30, Selasa (4/7/2023) malam, di Puri Agung, Rumah Dinas Gubernur Sumatera Selatan. Atikoh sebagai Ketua TP PKK Jateng, menerima penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK).
BACA JUGA: Ganjar Ingatkan Sampah Organik Agar Diselesaikan di Rumah
Pada acara yang dihadiri Menko PMK, Muhadjir Effendy itu, Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo menyebut, kesehatan mental juga menjadi pekerjaan rumah pemerintah selain masalah stunting.
”Mental emotional disorder yang meningkat menjadi 9,8 persen itu, menjadi PR kita semuanya. Gangguan jiwa berat yang meningkat dari 1,7 menjadi 7/1000, juga menjadi PR kita semua,” kata Hasto dalam sambutannya.
Terkait dengan itu, Atikoh menegaskan, Jateng berkomitmen untuk mengantisipasi hal itu. Sejalan dengan penanganan stunting, imbuhnya, membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat mentalnya, menjadi satu kesatuan. Hal itulah yang selama ini menjadi fokus PKK Jateng melalui sejumlah kegiatannya.
BACA JUGA: Pada Korban Gempa, Ini yang Dipesankan Ganjar
”Jadi harapannya, antara pembangunan jasmani yaitu penurunan stunting dan kualitas dari SDM secara jasmani, juga dibarengi dengan peningkatan kualitas secara mental,” ujar istri Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo itu.
Keluarga menjadi sasaran utama, agar misi ini bisa berhasil. Sebab, keluarga merupakan institusi terkecil dalam sebuah komunitas.
Atikoh menambahkan, untuk membentuk SDM dengan kualitas mental yang baik, maka perlu perhatian sejak dini. Terutama pada remaja putera dan puteri, yang harus dibekali pemahaman tentang kesehatan. Baik itu gizi, kesehatan reproduksi dan secara mental.
BACA JUGA: Bupati Hartopo: Guru Penggerak Harus Kuasai Kemampuan Manajerial dan Kepemimpinan
”Agar nanti ketika mereka berumahtangga benar-benar sudah siap. Kemudian untuk pembentukan, ketika kalau di PKK itu kan lewat Posyandu, bina keluarga balitanya, yaitu mulai dari 1.000 hari kehidupan pertama manusia itu, harus benar-benar diperhatikan. Baik dari sisi karakternya maupun sisi gizinya,” tandas Atikoh.
Tak hanya Ketua TP PKK Jateng, enam kepala daerah di Jateng, juga mendapat penghargaan MKK dari BKKBN RI. Antara lain Kabupaten Wonosobo, Purbalingga, Blora, Kota Magelang, Kota Surakarta dan Kota Pekalongan.
Selain itu juga, dilakukan penyerahan penghargaan Wira Karya Kencana kepada SMF Obstetri & Ginekologi RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo, dr AI Suratman dan Kepala Puskesmas Pekalongan Selatan, dr Aswina Azis Michroza.
Riyan