blank
Proyek pembangunan reservoir dan Jaringan pipa baru di Kampung Pelangi, Randusari, di tahun 2023 yang masih berlangsung, Rabu (5/7/2023). Foto: HP

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kota Semarang terpilih sebagai pilot city dalam program Smart Water Cities. Kota Semarang bahkan menyisihkan 24 kota lain dari berbagai negara yang mengikuti proyek tersebut.

Smart Water Cities Project diselenggarakan atas kolaborasi dari International Water Resources Association (IWRA), Korea Water Resources Corporation (K-water), dan Asia Water Council (AWC).

“Alhamdulillah, kita beberapa waktu lalu mendapat surat dari Smart Water Cities Project Steering Committee yang mengabarkan bahwa Kota Semarang lolos dan dipilih untuk menjadi pilot city. Merupakan kehormatan sekaligus kebanggaan Kota Semarang jadi pilot city water manajemen ini,” ujar Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Rabu Rabu (5/7/2023).

Keikutsertaan Kota Semarang dalam Smart Water Cities Project menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah Kota Semarang untuk bekerja sama dengan berbagai pihak guna mengembangkan tata kelola air di perkotaan, termasuk dengan organisasi internasional.

“Kami delegasi Kota Semarang diundang AWC untuk melakukan penandatanganan LoI Smart Water Cities Pilot Evaluation dan menghadiri kongres air dunia di Songsan, Korea.

Tentu banyak yang akan kita peroleh melalui LoI (Letter of Intent) ini. Kota Semarang dapat mengikuti diskusi dan transfer pengetahuan mengenai kegiatan, tata kelola, dan proyek air,” imbuh Ita, sapaan Wali Kota Semarang.

Dirinya lebih jauh menjelaskan, adapun latar belakang Smart Water Cities Project adalah untuk meningkatkan efisiensi sistem pasokan air dalam pencapaian target tingkat pelayanan air minum.

“Tujuan utama proyek ini adalah mengenalkan Smart Water Management System, memperbaiki sarana dan prasarana dari kondisi eksisting air baku dan kualitas manajemen air serta efisiensi operasional dan pemeliharaan jaringan air minum,” terang Ita.

Konsep dasar dari Smart Water Cities Project adalah sistem pendistribusian air, pelayanan pelanggan, penguatan sistem dasar (kualitas dan kuantitas) dan pengelolaan tingkat kehilangan air melalui infrastruktur untuk NRW Management (pengadaan DMA, real time monitoring and control system, network analysis and condition assessment).