Kepala Disnakperla Kabupaten Wonogiri Ir Sutardi MM, menyatakan, yang perlu diwaspadai saat ini karena masih ada kasus Penyakit Mulut Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol.
Untuk memastikan hewan kurban sehat sebelum disembelih, dilakukan pemeriksaan ante mortem. Yakni pemeriksaan kesehatan hewan potong sebelum disembelih. Setelah disembelih, juga dilakukan pemeriksaan untuk memastikan aman dikonsumsi. Termasuk pemeriksaan ada tidaknya cacing hati.
Penyakit LSD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang ternak sapi dan kerbau yang sudah dinyatakan wabah di Provinsi Riau pada Bulan Februari 2022. Penyebarannya, melalui vektor dan kontak langsung dengan ternak yang sakit.
Gejala yang ditimbulkan antara lain: demam dengan suhu 40-41°C, nafsu makan berkurang, kulit berbenjol sampai dengan berkeropeng, dan kadang berakhir dengan kematian.
Vaksinasi
Upaya pencegahannya, antara lain peningkatan Biosecurty (Desinfeksi, Deinsetisidasi, Fumigasi), pengendalian vektor, peningkatan pengawasan lalu lintas ternak, dan vaksinasi.
Sementara itu, untuk penanggulangan PMK, dilakukan melalui vaksinasi. Sebagaimana dilakukan di Dusun Gobeh, Desa Gedong, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Tim Vaksinator PMK Disnakperla Wonogiri, mendapatkan pendampingan personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil-03/Ngadirojo Kodim 0728/Wonogiri, Serda Kuwato bersama Kepala Dusun (Kadus) Gobeh, Sumardi.
Sementara itu Babinsa Koramil-03/Ngadirojo Serda Sidiq, melaksanakan pendampingan vaksinasi PMK di Desa Ngadirojo Kidul.
Vaksinasi PMK dipimpin oleh Supar, dengan sasaran ternak sapi piaraan warha di Dusun Blimbing, Dusun Ngreco dan Dusun Niru. Tim Vaksinator memberikan pelayanan vaksinasi PMK dengan cara mendatangi langsung ke kandang sapi milik warga. Hasilnya, sebanyak 202 ekor sapi berhasil divaksin.
Bambang Pur