blank
Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Peningkatan cakupan imunisasi dalam upaya mewujudkan kekebalan komunitas harus segera direalisasikan, sebagai bagian upaya negara dalam melindungi setiap anak bangsa.

”Pascapandemi, upaya meningkatkan imunitas masyarakat terutama anak dan balita melalui perluasan cakupan imunisasi dasar lengkap, harus segera dituntaskan. Hal ini sesuai yang ditargetkan,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/6/2023).

Catatan Kementerian Kesehatan, imunisasi rutin lengkap Nasional perlahan kembali meningkat, usai pandemi covid-19. Pada 2022, sekitar 94,9 persen anak-anak Indonesia telah diimunisasi.

BACA JUGA: Pengembangan Sektor Pendidikan untuk Akselerasi SDM Nasional

Saat ini tercatat sekitar lima persen atau 240 ribu anak-anak Indonesia yang belum mendapatkan perlindungan tambahan dari imunisasi dasar lengkap, yang masih berisiko tinggi terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Menurut Lestari, jumlah anak yang berpotensi terkena penyakit karena belum mendapat imunisasi lengkap itu, cukup besar. Apalagi tanpa imunisasi lengkap, risikonya bisa berupa kematian di usia anak-anak.

Rerie sapaan akrab Lestari berpendapat, upaya untuk menuntaskan target imunisasi dasar lengkap hingga 100 persen, harus segera diwujudkan di tengah munculnya potensi merebaknya sejumlah penyakit.

BACA JUGA: Kemenkumham Jateng Resmikan 26 Kantor Sekretariat MPD Notaris

Bahkan, ujar Rerie yang merupakan legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sudah merekomendasikan pemberian vaksin dengue untuk demam berdarah, dimulai sejak usia enam tahun.

Selain itu, vaksin HPV 9 Valent, untuk pencegahan kanker leher rahim pada anak perempuan usia sembilan tahun. Vaksin ini juga untuk mencegah ancaman demam berdarah dan kanker serviks sejak dini.

Berbagai upaya memenuhi target imunisasi itu, tambah anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu bertujuan, agar kekebalan komunitas segera terwujud kembali. Kondisi ini juga agar berbagai Kejadian Luar Biasa (KLB), bisa dikendalikan. Seperti KLB polio, difteri dan campak, yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

”Dengan cakupan imunisasi dasar mencapai 100 persen dari target, diharapkan jaminan daya tahan setiap anak bangsa dari ancaman sejumlah penyakit, akan semakin meningkat. Sehingga mampu mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berdaya saing di masa depan,” tegas Rerie.

Riyan