blank
Wapres KH Ma'ruf Amin didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memanan udang vaname di Pantai Tegalretno, Kecamatan Petanahan, Kebumen, Selasa 27/6.(Foto:SB/Setwapres)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin memanen panen udang vaname di lokasi Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) Desa Tegalterno, Kecamatan Petanahan, Kebumen, Senin (26/6) sore.

Ikut hadir dalam panen udang tersebut antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih.

Wapres pun menaruh harapan dari keberhasilan tambak modern terbesar di pantai selatan Jateng itu menjadi pendorong peningkatan produktivitas budidaya udang nasional.

“Kegiatan panen udang hari ini saya kira menjadi momentum penting untuk mendukung kebangkitan sektor perikanan Indonesia, khususnya budi daya udang,”ujar Wapres Ma’ruf Amin.

Menurutnya, model Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) ini menjadi sebuah terobosan pengelolaan tambak udang terintegrasi hulu-hilir dalam satu kawasan yang terukur dan berkelanjutan.

Wapres mengakui, penguatan sisi hulu hingga hilir memang sangat penting untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain besar dalam industri dan ekspor komoditas udang.

“Program ini juga dapat menjadi laboratorium hidup untuk menguji strategi penguatan sisi dari hulu sampai ke hilir pengelolaan udang budidaya, sehingga manfaatnya dapat dirasakan dengan optimal,”paparnya.

Sedangkan Menteri Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan, udang yang dipanen hari itu ditaksir mencapai 249 ton dengan ukuran 40 ekor per kilogramnya. Total udang yang telah dipanen sejak diresmikan pada 9 Maret 2023 oleh Presiden Joko Widodo, mencapai 280 ton. Sebelum ini KKP melakukan dua kali panen parsial masing-masing 14,5 ton dan 20 ton.

Dari hasil panen tersebut, kegiatan budidaya udang di BUBK Kebumen berhasil mencapai angka best practices budidaya udang sebanyak 40 ton per hektare.

“Pernah saya sampaikan bahwa best practices di dunia, yang terbaik itu 40 ton per hektare dan ini kami perkirakan di atas 40 ton per hektare.Ini artinya sudah berhasil dan berharap direplikasi sehingga Indonesia bisa menjadi nomor satu dan yang terdepan seperti yang disampaikan Bapak Wapres,”sambungnTrenggono.

Menteri KKP memastikan operasional tambak intensif BUBK Kebumen mengedepankan prinsip ekonomi biru sehingga ramah terhadap lingkungan.Kegiatan budidaya didukung infrastruktur utama, di antaranya water intake, tandon, petak pemeliharaan, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Kemudian terdapat laboratorium uji kualitas air dan kesehatan ikan, gedung kantor, gudang pakan, gudang sarana produksi, mess operator hingga bangunan pasca panen.

“BUBK Kebumen ini adalah salah satu contoh modelling usaha budidaya udang berbasis kawasan yang efisien dan ramah lingkungan, dan ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan semua stakeholder terkait dan diharapkan dapat direplikasi di lokasi lain oleh masyarakat,”harap Trenggono.

Menteri KKP pun optimistis BUBK Kebumen akan berkontribusi signifikan pada peningkatan produksi udang nasional. Tahun lalu produksi udang sebesar 1,09 juta ton berdasarkan hitungan sistem Satu Data, atau naik 15 persen dibandingkan produksi tahun 2021 sebesar 953 ribu ton.

Di samping itu dia menyakini, penambahan volume produksi udang nasional juga akan berimbas pada peningkatan ekonomi masyarakat serta pendapatan negara.

Komoditas udang merupakan unggulan ekspor produk perikanan Indonesia dengan nilai USD2,16 miliar pada tahun 2022 atau berkontribusi 34,57 persen dari nilai ekspor perikanan nasional.

Komper Wardopo