Satu demi satu tampil menyanyikan lagu-lagu. Satu di antaranya adalah Atun Tyas, yang oleh anggota komunitas biasa dipanggil Bunda. Usianya sudah lewat 70 tahun, tetapi masih penuh semangat. Dia tampil menyanyikan beberapa lagu, di antaranya Keroncong Meratap Hati ciptaan Mardjo Kahar.
Suara Bunda Atun benar-benar luar biasa, tetap bening meskii usia sudah lanjut. Bahkan, saat penyanyi lain mendendangkan lagu dangdut Ikan di Dalam Kolam yang dinyanyikan Yuni, Bu Atun ikut berjoget dengan lincahnya.
Memang meskipun yang tampil malam itu adalah kelompok musik keroncong tetapi juga tidak menolak Ketika ada permintaan untuk mengiringi lagu dangdut, pop, atau Barat. Maka meluncurlah lagu Oh Carol yang dulu dinyanyikan Neil Sedaka.
Selain penyanyi yang berjoget, peserta kemah pun larut dalam goyangan. Ada yang langsung berdiri, ada pula yang sambil duduk tetapi kepala, tangan, dan badannya tak diam. Bergoyang.
Begitu pula Ketika Ketua Komunitas Waroeng Keroncong, Setiyanto, menyanyikan lagu Tidak Semua Laki-laki-nya Basofi Soedirman. Malam itu menjadi sangat penuh kegembiraan, meski berada di hutan, lereng Gunung Ungaran.
Mahasiswa pun Turun
Undangan Igus dan provokasi MC Alex kepada mereka semua yang malam itu berkemah di Camp Mawar untuk turut serta menyanyi, rupanya mendapat tanggapan. Para mahasiswa yang berkemah di bagian atas, kemudian turun. Begitu pula yang berada di bagian bawa lokasi pentas.
Sementara yang tetap berada di Kawasan tendanya masingt-masing menyalakan lampu ponselnya, dan menggoyang-goyangkan seiring irama lagu. Benar-benar malam yang mengesankan di perkemahan lereng gunung.
Dua mahasiswi Undip pun tampil dengan lagu Kartonyono Ninggal Janji-nya Denny Caknan. Lagu-lagu Jawa yang ngetren pascameninggalnya Didi Kempot pun kemudian mengalir. Ada juga Rungkat yang meski iramanya lembut, tetapi tetap enak buat goyang.
