VAKSIN - Petugas Dinas Kesehatan Kota Tegal memberikan vaksin terhadap balita. (Foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal melakukan vaksinasi Pneumococcus Conjugated Vaccine (PCV) terhadap tujuh bayi dan vaksin Human Papillomavirus Vaccine (HPV) terhadap satu anak remaja putri.

Pemberian vaksinasi dilaksanakan saat Pencanangan Perluasan Introduksi Imunisasi Inactivated Polio Vaccine Dosis Kedua (IPV2), Pneumococcus Conjugated Vaccine (PCV) dan Human Papillomavirus Vaccine (HPV) di Pendopo Ki Gede Sebayu Komplek Balai Kota Tegal, Jumat (23/6/2023). Pencanangan dibuka oleh Pj Sekda Kota Tegal, dg Agus Dwi Sulistyantono mewakili Wali Kota Tegal.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Dr dr Sri Primawati Indraswari SP.KK MM MH menyampaikan pencanangan tersebut dalam rangka mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan Eradikasi Polio global pada Tahun 2026. “Pneumonia merupakan penyebab kematian bayi atau balita terbesar ke-3 di Indonesia bahkan nomer 1 di dunia. Penyakit ini dikenal sebagai the forgotten pandemic,” terang dr Prima.

Dijelaskan, untuk vaksin PCV diberikan dalam 3 dosis (bayi usia 2 bulan, 3 bulan dan 12 bulan) sebagai salah satu vaksin, antigen wajib dalam program imunisasi rutin pada bayi atau balita di Indonesia dengan tujuan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit pneumonia tersebut.

Vaksin Human Papillomavirus Vaccine (HPV) diberikan pada remaja putri usia 11 tahun (kelas 5 dan 6 SD) dalam 2 dosis dengan rentang waktu minimal 6 bulan untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita. “Hal terebut merupakan salah satu strategi global dalam mengendalikan angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks,” ujarnya.

Indonesia memiliki angka insidensi dan kematian akibat kanker serviks terbanyak di Asia Tenggara. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan pemberian vaksin HPV ini dimasukkan dalam program bulan imunisasi anak sekolah (bias) sebagai upaya pencegahan dan pengendalian kanker serviks di Indonesia.

Pemberian vaksin IPV dosis kedua kepada bayi usia 9 bulan penting untuk dilakukan sebagai salah satu strategi dalam rangka mempertahankan status bebas polio dan mewujudkan polio endgame.

Mulai munculnya beberapa kasus polio di Provinsi Jawa Barat semakin mendorong pemerintah untuk segera melakukan pencanangan perluasan pemberian IPV dosis kedua pada bayi di seluruh indonesia, termasuk di Kota Tegal.

“Pencanangan perluasan introduksi vaksin PCV, HPV dan IPV2 bertujuan agar program ini dapat dikenal secara luas dan diperoleh dukungan kebijakan serta sumber daya dari pimpinan daerah lintas sektor terkait,” tutup dr Prima.

Sutrisno