blank
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam moment peringatan Hari Lahir PPDI ke-17 sekaligus pelantikan sejumlah pengurus PPDI Jawa Tengah di Alun-alun Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. Foto: Dok/Humas

WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Provinsi Jawa Tengah memperingati Hari Lahir PPDI ke-17 sekaligus melantik sejumlah pengurus PPDI Jawa Tengah yang berlangsung di Alun-Alun Wonosobo, Kabupaten Wonosobo pada Selasa (20/6/2023).

Ribuan pengurus perangkat desa dari 35 kota/kabupaten se Jawa Tengah hadir dalam kegiatan tersebut. Tampak Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Bupati Kabupaten Wonosobo, Afif Nuhidayat ditemani Ketua Umum PPDI Pusat, Moh Tahril hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut.

Ketum PPDI Pusat Moh Tahril, mengungkapkan peringatan hari lahir dan pelantikan pengurus masa bhakti 2023-2028 ini menjadi momentum percepatan arah pembangunan nasional yang dimulai dari level desa.

“Dengan keberadaan PPDI, semoga arah perjuangan PPDI untuk kesejahteraan masyarakat dan anggota juga bisa memberikan warna pembangunan nasional secara umum, khususnya 85 persen yang ada di desa bisa terwujud,” kata Tahril.

Tahril mengimbau kepada seluruh perangkat desa untuk bekerja secara optimal, profesional dan jujur agar seluruh bantuan dapat tersalurkan dengan tepat sasaran.

“Layani masyarakat desa dengan baik dan santun, agar masyarakat bisa terfasilitasi secara optimal kebutuhannya, terutama untuk layanan kepengurusan yang paling krusial,” ujarnya.

Sementara, Bupati Kabupaten Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan terkait tantangan yang dihadapi Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Wonosobo untuk menjawab persoalan kemiskinan, open defecation free (ODF) dan stunting yang terjadi. Sehingga dibutuhkan keterlibatan dan kekompakkan dari seluruh perangkat desa dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

“Tantangan terbesar kita di depan adalah menyangkut kemiskinan ekstrem, stunting dan ODF. Perangkat desa tentu menjadi ujung tombak berbagai penanganan yang ada di daerah,” ungkap Afif.

Afif berharap PPDI harus menunjukkan eksistensinya untuk melayani masyarakat secara optimal, guna mempercepat realisasi yang ditargetkan Gubernur Jawa Tengah, yakni ODF pada bulan September 2023 dan ‘zero’ kemiskinan ekstrem 2024.

“Kita harus menyatukan visi dan pandangan, agar kegiatan ini jadi momentum untuk bangkit pada tahun ini. PPDI harus bisa menujukkan kinerja yang semakin baik dari tahun ke tahun, karena tahun ini adalah tahun percepatan penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting kita harus gercep dan gaspol. Dengan kekuatan yang ada saya yakin kita bisa menyelsaikannya secara optimal,” tutur Afif.