blank

JEPARA(SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Jepara mengandalkan intervensi spesifik dalam upaya penurunan tengkes.
“Intervensi ini, menurut penelitian, berpengaruh hingga 70 persen dalam keberhasilan penurunan prevalensi stunting,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko, sambil menunjukkan data penurunan jumlah balita stunting yang kini tinggal 5.353 balita.
Hal itu diakatakan saat memaparkan upaya intervensi penurunan tengkes di wilayahnya, kepada para staf ahli kepala daerah se-Jawa Tengah. Kegiatan itu berlangsung di Hotel D Season, Jepara, Selasa (20/6/2023).
Menurut Edy Sujatmiko, jumlah balita tengkes itu merupakan penurunan dari jumlah 7.338 tahun 2020, lalu 7.257 tahun 2021, dan 7.227 tahun 2022. Kabupaten Jepara, dia sebut terus berupaya mengejar penurunan angka.

blank
Bentuk intervensi spesifik itu, terang Edy Sujatmiko di antaranya pemberian kapsul tambah darah kepada remaja putri dan ibu hamil, tambahan asupan gizi ibu hamil, memastikan ASI ekslusif 6 bulan, hingga pemberian makanan tambahan pendamping ASI bayi usia 6 hingga 23 bulan.
“Saya minta Dinkes dan Diskan membuat menu makanan khusu untuk kebutuhan ini dengan potensi perikanan kami yang besar,” tambah dia.

Selain itu, berbagai intervensi sensitif yang dia sebut berpengaruh 30 persen, tetap dilakukan.

hadepe-Bakopi/S