blank
Apel koordinasi percepatan penurunan Stunting yang diikuti oleh Puskesmas wilayah Kedung, TNI-POLRI dan Forkopimcam Kecamatan Kedung.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Pada bulan Februari 2022, kasus Stunting di Puskesmas Kedung 1 merupakan salah satu presentase tertinggi yaitu 20,2% dan bulan Februari 2023 wilayah Puskesmas Kedung 1 menekan angka kasus Stunting menjadi 13,51%.

Karena itu untuk terus menekan angka stunting, Puskesmas Kedung I telah bersinergi dengan TNI – POLRI. Bahkan Jumat (16/6- 2023) dilakukan apel koordinasi percepatan penurunan Stunting yang diikuti oleh Puskesmas wilayah Kedung, TNI-POLRI dan Forkopimcam Kecamatan Kedung.

Tri Wijatmiko, SH, MH selaku Camat Kedung memberikan dukungan penuh terhadap penggunaan Dana Desa untuk penurunan Stunting khususnya dalam pemberian PMT.

blank
Apel koordinasi percepatan penurunan Stunting yang diikuti oleh Puskesmas wilayah Kedung, TNI-POLRI dan Forkopimcam Kecamatan Kedung.

Selain itu, dalam apel tersebut dr. Mukhamad Amirudin K.A, M.M selaku Kepala Puskesmas Kedung 1 memberikan arahan terkait percepatan penurunan Stunting di wilayah Puskesmas Kedung 1. “ Harapan kita stunting dapat turun dengan target di bulan Agustus dibawah 10%,” ujarnya

Menurut dr. Mukhamad Amirudin K.A, M.M, saat ini upaya yang bisa dilakukan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara berupa susu formula untuk Baduta Stunting dan Ibu Hamil KEK.

“Intervensi pemberian PMT akan difokuskan kepada Baduta Stunting dimana Puskesmas akan berkolaborasi dengan babinsa untuk mendampingi Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK). Babinsa dan Kader TPK akan memastikan PMT yang diberikan tepat sasaran dan dikonsumsi oleh baduta Stunting,” ujarnya

Kapten Arm Budi SP selaku Danramil 02 Kedung mengerahkan seluruh Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk ikut turun langsung ke masyarakat dalam menangani kasus Stunting. Demikian juga Polsek Kedung dengan melibatkan Bhabinkamtibmas dalam penanganan stunting

Hadepe – Novita