blank
Di hadapan 540 siswa SD-IT Al Huda, Ketua Regu Damkar Pemkab Wonogiri, Sriyanto Kembo (berdiri kedua dari kiri), memberikan pemahaman tentang api dan antisipasi musibah kebakaran.(Dok. Damkar Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Diawali ucapan Assalamu’ alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh, salah seorang siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD-IT) Al Huda Wonogiri melontarkan pertanyaan: ”Pak, apa sebabnya kok terjadi kebakaran ?.”

Lontaran pertanyaan bernada lugu dari bocah usia SD ini, disampaikan kepada personel Pemadam Kebakaran (Damkar). Tim Damkar Pemkab Wonogiri pimpinan Sriyanto Kembo, Selasa (13/6), diundang ke SD-IT Al Huda di Kerdukepik, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman tentang bahaya kebakaran dan cara penanggulangannya, kepada sebanyak 540 siswa SD-IT.

Menjawab pertanyaan murid tersebut, Sriyanto menjawab: ”Karena ada nyala api.” Secara teori, tambahnya, syarat api dapat menyala karena ada oksigen (O2). Manakala tidak ada senyawa dengan O2, niscaya api tidak dapat menyala, dan tidak akan terjadi bahaya kebakaran.

Bagi SD-IT Al Huda, upaya mendatangkan Tim Teknis Damkar, ini sebagai kiat untuk memberikan tambahan bekal dan memperkaya materi pembelajaran kepada para murid. Harapannya, dengan memahami sifat api dan pemicu kebakaran, serta cara penangulangannya, para murid dapat bersikap hati-hati terhadap nyala api.

Api merupakan energi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, selama nyalanya dapat dikendalikan sesuai kebutuhan. Tapi ketika kemudian berkobar tidak terkendali, maka akan memicu terjadinya musibah kebakaran. Yang oleh banyak masyarakat, sering dipopulerkan sebagai amukan jago merah.

Outing Class

Sriyanto Kembo, personel Damkar Wonogiri yang mengantongi sertifikat pelatihan tingkat nasional, menyatakan, sebelumnya, serombongan siswa Taman Kanak-kanak (TK) dari Kecamatan Slogohimo, juga mengadakan kegiatan outing class (pembelajaran di luar kelas) ke Kantor Damkar Wonogiri, untuk tujuan sama.

Kepada para siswa, diberikan pemahaman tentang energi api dengan segala sifatnya. Yakni pantang padam sebelum bahan yang dilahapnya ludes. Bersama itu, juga diperkenalkan sejumlah peralatan Damkar dan teknis cara penggunaannya. Termasuk praktik pemadaman api volume kecil memakai karung basah, cara menggunakan tabung APAR (Alat Pemadam Api Ringan), sampai ke teknis pemadaman musibah kebakaran skala besar dengan unit mobil brandweer.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Damkar Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, mengapresiasi para pihak, termasuk siswa-siswi sekolah, yang berminat untuk memahami sifat api dan teknis penanggulangan kebakaran.

Harapannya, bila paham, masyarakat dapat berjaga diri, untuk tidak sembrono memerlakukan api. Sehingga hal-hal yang dapat memicu terjadinya musibah kebakaran, dapat diantisipasi secara dini.

Bambang Pur