blank
Mahasiswa Ilkom USM, saat melakukan kampanye pendidikan seks, di Perumahan Ketileng Indah RT 6 RW 13, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Semarang. Foto: usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Tim Pengabdian kepada Masyarakat mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM), melakukan Kampanye Pendidikan Seks pada Anak Usia Dini dan Remaja, di Ketileng Indah RT 6 RW 13, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, pada 11 Juni 2023.

Kegiatan menghadirkan Fasilitator YKKS Kota Semarang dan Patient Sporter Mentari TB RO RS Roemani, Ayomi Erawati dan mahasiswa Ilkom USM, Laras Kirana.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tentang betapa pentingnya mempelajari pendidikan seks sedari dini. Hal ini agar selalu waspada dan terhindar dari banyaknya kejahatan seksual, yang bisa saja terjadi di masyarakat.

BACA JUGA: 200 Orang Keturunan Jawa Ikuti Javanese Diaspora Event ‘Ngumpulke Balung Pisah”

Tim PkM USM terdiri dari Dzaqy Aqmal Mahardhika, Alfi Aini Sahadati, Laras Kirana, Eza Putri Novitasari, Pramesinta Maha Restuningsih, Nadia Kusumadewi, Anastasya Tri Utami, Khalista Dhia Athifa, Nuranisa Arrahma Suhandi, Hafid Sahal Utama, dan Chandra Adhi Wibowo.

Menurut Ketua Panitia, Dzaqy Aqmal, kegiatan ini memberikan pemahaman pentingnya pendidikan seks atau upaya pengajaran, penyadaran, dan pemberian informasi tentang masalah seksual.

Informasi yang diberikan di antaranya, pengetahuan tentang konsep pengasuhan anak, memperkenalkan anatomi tubuh pada anak, dan apa saja batasannya, serta cara mengatasi anak agar terhindar dari pelecehan seksual.

BACA JUGA: Atlet Junior Ketapel Kormi Jepara Sabet Medali di Forda Jateng

”Pendidikan seks itu sangat penting diberikan sejak dini. Pengetahuan tentang seks pada anak-anak, dapat mencegah terjadinya penyimpangan seksual pada anak, dan dapat mencegah agar anak tidak menjadi korban pelecehan seksual,” ujarnya.

Dengan dibekali pengetahuan, imbuhnya, mereka menjadi mengerti perilaku mana yang tergolong pelecehan seksual. Selanjutnya, pengetahuan itu juga dapat mencegah anak-anak mencoba hal-hal yang seharusnya belum boleh mereka lakukan, karena ketidaktahuannya.

Meskipun hanya digelar beberapa jam, katanya, kegiatan ini menuai pujian dari peserta. Mereka sangat antusias untuk mendengarkan, menyuarakan, berinteraksi dan tanya jawab.

BACA JUGA: Rangkaian Kabumi, Desa Bangsri Gelar Festival Penjor 2023

”Banyak sekali manfaat dari kegiatan ini, yang dapat diterapkan pada kehidupan bermasyarakat. Pendidikan seks bukan soal budaya, agama, atau pun kepercayaan saja, tapi lebih dari itu, yaitu hubungan manusia dengan orang lain, seperti keluarga dan juga diri sendiri,” tambah Dzaqy.

Ketua PKK sekaligus Ketua RT 6 RW 13 Ketileng Indah, Sri Lestari Puji Astuti, memberikan apresiasinya atas kegiatan ini. Kini mereka dapat mengetahui cara mendidik anak, dengan memahami materi yang telah diberikan narasumber.

”Kami juga berterima kasih kepada mahasiswa Universitas Semarang, sehingga pengetahuan bertambah, untuk menjadi orang tua yang lebih baik bagi anak-anak,” ujarnya.

Muhaimin