pindapatta
Selain berbentuk uang, umat Buddha dan warga di Kota Magelang memberikan dalam bentuk barang dan makanan, bagi para bhikkhu yang melakukan tradisi pindapatta di sepanjang Jalan Pemuda (Pecinan) Kota Magelang . Foto: W. Cahyono

MAGELANG (SUARABARU.ID)- Sebanyak 50 bhikkhu melakukan tradisi pindapatta (mengumpulkan bahan makanan dan uang) dari umat Buddha  dan warga yang ada di Kota Magelang, Rabu (31/5/2023). Prosesi pindapatta tersebut dilakukan dari TITD Liong Hok Bio dan menyusuri sepanjang Jalan Pemuda Kota Magelang.

“Ke-50 bhikkhu yang mengikuti pindapatta tersebut  terdiri atas 33 bhikkhu tudong dari Thailand dan juga  dua kepala sangha serta beberapa bhikkhu yang melakukan pelayanan misionaris di Indonesia, ” kata Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2567 BE, Bhante Dhammavuddho Thera di sela-sela pindapatta, Rabu (31/5/2023).

Dhammavuddho mengatakan, tradisi pindhapatta tersebut merupakan ajaran dari Sang Budhha Gautama. Yakni,  selama ada di dalam vihara untuk menjalankan ajaran agama, para bhikkhu dilarang  untuk mengumpulkan bahan makanan dan uang. Sedangkan bahan makanan  dan uang tersebut didapatkan dari masyarakat sekitarnya.

Ia menambahkan, tema Waisak 2567 BE /2023 , yakni, “Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma di dalam Kehidupan Sehari-hari” dan “Momentum Waisak Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa serta Perdamaian Dunia”.

Ia berharap umat, berharap, umat Buddha mengaktualisasikan ajaran Sang Buddha dengan merenungi diri dan membantu sesama yang memerlukannya.

“Ajaran Buddha seperti pindapatta ini.  Yakni, setelah menerima dharma dari umat, para bhante  kemudian menyerahkan kembali ke pihak kelenteng untuk dibagikan kepada masyarakat yang memerlukannya,” katanya.

 

Ikut Berdharma

 

Tradisi memberikan dharma bagi para bhikkhu tersebut tidak hanya dilakukan oleh umat Budhha yang ada. Melainkan, berberapa warga Kota Magelang yang bukan beragama Budhha juga ikut bersedekah.

T Sugianto, salah satu warga Jalan Pemuda Kota Magelang mengatakan, dirinya hampir setiap tahun bila ada tradisi pindhapatta, selalu memberikan sedikit rezekinya bagi para bhikkhu tersebut.

“Sedekah yang saya berikan ini tidak ada maksud apa-apa. Melainkan untuk kebersamaan dan bertoleransi, kata Sugianto.

Setelah selesai mengikuti tradisi pindhapata, para bhikkhu tudong dari Thailand melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur atau berjarak sekitar 25 kilometer dari Tempat Ibadah Tri Dharma Liong Hok Bio Kota Magelang..

Dalam perjalanan menuju Candi Agung Borobudur, para bhikkhu Tudong dari Thailand tersebut, juga singgah di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang.

Selain  singgah di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang, para bhikkhu tudong dari Thailand tersebut juga istirahat sebentar di Mapolresta Magelang. W. Cahyono