JEPARA(SUARABARU.ID) – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara punya alasan mendasar terkait pelaksanaan Lomba Maca Layang Kanthi Aksara Jawa (baca: lomba moco layang kanti aksoso Jowo = lomba membaca surat beraksara Jawa) antarguru SD se-Kabupaten Jepara. Kepala Disdikpora Agus Tri Harjono melalui Subkoordinator Pengendalian Mutu SD Nurul Afifah mengatakan, lunturnya penguasaan aksara Jawa, termasuk di kalangan pendidik tak lagi dapat diingkari.
“Makanya kami menggelar lomba itu. Penguasaan aksara Jawa jangan dibiarkan luntur,” kata Nurul Afifah, Selasa (30/5/2023).
Dia menyebut, Lomba Maca Layang Kanthi Aksara Jawa sengaja diberikan kepada para guru karena mereka harus mengajar baca tulis aksara tersebut kepada siswanya. Kegiatan yang dilangsungkan di Museum Kartini Jepara pada Rabu, 24 Mei 2023 itu, dia sebut menjadi bagian dari lomba literasi untuk siswa SD yang dilaksanakan sehari sebelumnya di SDN 1 Panggang.
Menurut Nurul Afifah, terdapat 32 peserta pilihan dari 16 Satkordik Kecamatan se-Kabupaten Jepara. Dari penampilan mereka, penguasaan guru terhadap aksara Jawa Nampak mulai luntur meski mereka adalah peserta pilihan tingkat kecamatan.
Dalam kegiatan itu, juara 1 diraih wakil dari SDN 1 Bangsri, juara 2 SDN 1 Damarwulan, dan juara 3 dari SDN 1 Mulyoharjo. Semua juara mendapat piagam penghargaan, piala, dan uang penghargaan berurutan, Rp2,5 juta, Rp2,25 juta, dan Rp2 juta.
Sementara itu, Kepala Bidang SD Edy Utoyo menyebut, lomba itu menjadi bahan evaluasi bagi Disdikpiora untuk segera menyegarkan guru dalam kemampuan membaca dan menulis aksara Jawa. Karena itulah, dalam sosialisasi PMM di Karimunjawa pada pekan lalu, diberikan materi penulisan aksara Jawa menggunakan media daun lontar.
“Itu sekaligus menengok sejarah peradaban literasi nenek moyang kita saat mendokumentasikan karya ciptanya,” tambahnya.
Hadepe