blank
Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menghadiri peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-27 di GOR Tri Lomba Juang, Minggu (28/5/2023). Foto: Hp

\SEMARANG (SUARABARU.ID) – Berbagai kegiatan guna memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-27 digelar Pemerintah Kota Semarang di GOR Tri Lomba Juang, Minggu (28/5).

Rangkaian kegiatan yang ada antara lain yaitu senam bersama, lomba mewarnai, lomba kudapan berbahan dasar tahu, hingga pemeriksaan kesehatan bagi lansia dan difabel.

Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang hadir dalam kesempatan tersebut berharap kegiatan yang ada dapat memperkuat bonding antaranggota keluarga.

“Banyak kegiatan yang dilakukan di GOR Tri Lomba Juang ini. Baik untuk anak-anak maupun untuk lansia. Jadi (anggota) keluarga semuanya di masyarakat Kota Semarang bisa mengikuti. Ada senam bersama yang diikuti sekitar 4.000 orang, kemudian lomba mewarnai yang diikuti 500 orang, dan lomba kudapan berbahan dasar tahu diikuti oleh 23 organisasi dari gabungan organisasi wanita Kota Semarang,” terang Mbak Ita, sapaan akrab wali kota.

HLUN tahun 2023 ini mengangkat tema, “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat”. Tema tersebut menjadi semangat dan komitmen Mbak Ita bersama jajarannya dan seluruh komponen masyarakat untuk terus mengupayakan perawatan dan perlindungan yang layak bagi peningkatan kualitas hidup para lansia di Kota Semarang.

“Bagaimana kita menggerakkan masyarakat untuk menjalani hidup sehat. Mulai dari olah raga, makannya juga sehat, serta menjaga kesehatan dengan rutin memeriksakan kondisi kesehatan. Kemudian anak-anak diasah motorik dan kreatifitasnya lewat menggambar dan sebagainya sehingga Hari Lanjut Usia ini tidak hanya untuk yang lansia saja tetapi juga seluruh keluarga,” imbuh Mbak Ita.

Adapun program-program yang telah dicanangkan Pemkot Semarang untuk meningkatkan kesejahteraan lansia antara lain Posyandu Lanjut Usia, Bina Keluarga Lansia (BKL), penyaluran bantuan sosial dalam pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan aksesibilitas, ekonomi dan kesejahteraan lansia. Selain itu, Mbak Ita juga mendorong penerapan pemberdayaan perempuan dalam kegiatan-kegiatan serupa.

“Bagaimana menggerakkan perempuan-perempuan dan lansia agar lebih berdaya. Sehingga kalau perempuannya lebih berdaya, keluarga akan semakin hebat,” tandas Mbak Ita.

Hery Priyono