KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kudus siap memfasilitasi alumni pelatihan keterampilan yang menggunakan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) bagi masyarakat dan buruh rokok untuk bisa mandiri dan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh. Pemantauan terhadap para alumni akan dilakukan hingga mereka benar-benar bisa mengembangkan usahanya.
Hal ini tak lepas bahwa pelatihan keterampilan tersebut merupakan salah satu program andalan yang dilaksanakan Pemkab Kudus. Pemkab Kudus tidak lepas tangan usai peserta melakukan pelatihan hingga lulus.
“Para lulusan pelatihan kerja mendapatkan pantauan dari dinas-dinas terkait untuk menjadikan para alumni bisa mandiri,”kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disnakerperinkop dan UKM) Kabupaten Kudus, Rini Katika Hadi Ahmawati, Selasa (23/5).
Sebagaimana diketahui, pelatihan keterampilan kerja bagi masyarakat dan buruh rokok merupakan salah satu program yang digelar dengan sumber anggaran DBHCHT. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 215/Tahun 2021 tentang entang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau.
Rini mengatakan, pihaknya akan membantu mempromosikan dan mengakomodir usaha milik lulusan pelatihan. Khususnya alumni pelatihan keterampilan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
“Kami ada pendataan alumni peserta pelatihan. Jadi setelah pelatihannya selesai, kami tidak terus lepas tangan, tapi tetap mendampingi yang sudah lulus, ada monitoring dan evaluasi,” ungkapnya.
Ia menerangkan, pihaknya akan menfasilitasi alumni pelatihan yang ingin mengembangkan usahanya. Seperti halnya saat momentum lebaran, Disnaker Perinkop UKM telah membantu mempromosikan supaya produk dari lulusan pelatihan tata boga dan pembuatan kue kering bisa dimanfaatkan saat momen lebaran. Yakni produknya bisa digunakan untuk kebutuhan parcel lebaran.
Pada momen lebaran lalu, para alumni pelatihan DBHCHT disiapkan untuk menyasar momen lebaran untuk memenuhi kebutuhan pasar terkait permintaan kue kering.
“Kami arahkan supaya yang mau pesan parcel lebaran itu bisa pakai hasil dari pelatihan dan UMKM setempat,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, jenis pelatihan keterampilan yang diadakan oleh dinas merupakan permintaan dari masyarakat.
Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan pendataan mengenai jenis pelatihan keterampilan yang diinginkan masyarakat di Kabupaten Kudus.
“Pelatihan yang kami adakan merupakan keinginan masyarakat. Mereka ingin pelatihan apa itu kami akomodir,” ujarnya.
Sosialisasi dan pendataan ini dilakukan dengan mendatangi desa-desa yang ada di seluruh kecamatan. Jenis pelatihan keterampilan yang paling banyak diminati oleh masyarakat yakni tata boga, pembuatan roti kering dan menjahit.
“Kami ada tim di BLK yang melakukan pendataan untuk menyerap aspirasi masyarakat ke desa-desa. Jadi masyarakat bisa menyampaikan jenis pelatihan keterampilan apa yang paling diminati,” tuturnya.
Selain menyesuaikan permintaan masyarakat, kata Rini, jenis pelatihan yang diadakan juga menyesuaikan dengan regulasi dari kementerian. Dia menerangkan, awalnya pihak dinas mengusulkan jenis pelatihan ke pemerintah provinsi dan kementerian.
“Pelatihan kami sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat serta regulasi yang ditentukan pemerintah provinsi dan kementerian teknis. Jenis pelatihan yang kami adakan ini semuanya memang lebih mengarah ke kewirausahaan karena harapan kami lulusannya nanti bisa mandiri dan buka usaha sendiri,” tandasnya
Ads/Ali Bustomi