blank
Ilustrasi makanan probiotik. Foto: Dok/Hellosehat

Beberapa studi menunjukkan hasil sebaliknya, probiotik justru tidak memperbaiki gejala alergi. Perbedaan hasil ini bisa terjadi karena peneliti menggunakan varian probiotik yang berbeda sekaligus melakukan pengujian pada kelompok yang berbeda pula.

Ada juga kekhawatiran bahwa konsumsi probiotik dapat membuat tubuh seseorang lebih sensitif terhadap alergi, terutama pada bayi.

Oleh karena itu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas probiotik untuk alergi, begitu pun dengan risiko yang mungkin terjadi.

Bolehkah penderita alergi mengkonsumsi probiotik?

Bakteri baik secara alami sudah terdapat di dalam tubuh. Jadi, konsumsi makanan dan minuman probiotik tergolong aman dan tidak berisiko untuk orang sehat.

Namun, beberapa produk probiotik yang berasal dari olahan susu, seperti yoghurt dan kefir, mungkin bisa berbahaya bagi penderita alergi susu, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Kondisi ini bisa memicu reaksi ringan, seperti gatal-gatal, sakit perut, muntah, diare, dan perut kembung. Dalam kondisi parah, alergi susu bahkan dapat menyebabkan syok anafilaksis.

Segera hentikan konsumsi probiotik apabila kamu merasakan reaksi ringan.

Jika timbul reaksi parah, seperti tekanan darah menurun dan dada sesak, segera kunjungi instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit.

Selain penderita alergi, orang dengan kondisi tertentu juga perlu berhati-hati saat mengkonsumsi probiotik, karena bisa meningkatkan risiko infeksi.

Sementara untuk kelompok orang yang berisiko adalah yang memiliki kondisi seperti berikut ini.

1. Sistem kekebalan tubuh lemah.
2. Punya penyakit yang mengancam nyawa.
3. Menjalani operasi dalam waktu dekat.
4. Bayi yang terlahir prematur.

Jika kamu memiliki kondisi tersebut, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter kamu. Dokter dapat membantu mengetahui manfaat dan risiko dari konsumsi probiotik.

Ning S