WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Wonosobo, Minggu (7/5/2023), melakukan tes fisik dan kesehatan bagi 110 atlet berbagai cabang olahraga yang akan berlaga di event Porprov Jateng, 5-11 Agustus 2023 mendatang.
Tes fisik dan kesehatan yang dilaksanakan di Pendopo Bupati dan Alun-Alun Wonosobo itu, dipantau langsung oleh Ketua KONI setempat Khozin, Ketua Kontingen Porprov Jateng Sholahudin HS dan para pelatih 23 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan.
Tes fisik dan kesehatan ditempuh untuk mengawali pelatihan tehnik para atlet selama tiga bulan sebelum mereka bertanding. Pada pelatihan tehnik nantinya akan dipandu oleh pelatih di masing-masing cabor di tempat yang berbeda.
Ketua Tim Kontingen Porprov Jateng ke-XVI Kabupaten Wonosoho Sholahudin HS mengatakan test fisik yang dilakukan para atlet meliputi multistage fitness test, illinois aqility run test, push up dan sit up selama 60 detik.
“Test tersebut ditempuh guna mengetahui kondisi fisik atlet, yang meliputi kelincahan gerak dan kekuatan otot tangan, kaki dan perut. Hasil tes fisik tersebut bisa dijadikan pelatih guna melihat kemampuan atlet dan penentuan porsi latihan tehnik yang akan dilakukan,” katanya.
Dua Kali
Tes fisik dan kesehatan, lanjut dia, akan dilakukan paling tidak 2 kali semasa 3 bulan program Pelatkab yang diikuti atlet. Tes pertama pra-test seperti yang saat ini dilakukan dan post test pada saat menjelang pelaksanaan Porprov Jateng. Melalui metode seperti itu, kondisi fisik dan kesehatan para atlet akan terpantau terus.
Ketua KONI Wonosobo Khozin menambahkan melalui tes fisik dan tes kesehatan akan diketahui kondisi yang sebenarnya dari para atlet. Sehingga pada saat bertanding nanti mereka benar-benar siap untuk meraih kemenangan karena kondisi fisik atlet yang kuat dan kesehatan yang baik.
“Selama 3 bulan masa latihan, kondisi kesehatan dan fisik atlet akan dipantau terus. Jangan sampai nanti saat mau bertanding fisik atlet tidak kuat atau kondisi kesehatan badannya tidak bugar. Situasi tersebut tentu sangat tidak menguntungkan,” ujar pria yang pernah jadi atlet pencak silat itu.
Khozin juga meminta antara pelatih, official dan pengurus cabor saling berkolaborasi untuk menunju satu goal berupa prestasi dan kemenangan. Tidak boleh ada ego sektoral antar cabor. Jika antara steakholder terkait ada dalam satu frekwensi maka cita-cita yang akan diwujudkan bersama mudah tercapai.
“Jangan sampai atlet sudah punya semangat tinggi, tapi pelatih, official dan pengurus cabor justru santai-santai saja. Kami sangat berharap hal itu tidak terjadi. Semua harus punya semangat yang sama untuk menuju keberhasilan kontingen Wonosobo di event Porprov Jateng ke-XVI tahun 2023 ini,” tandasnya.
Muharno Zarka