blank

JEPARA (SUARABARU.ID) – Sebanyak 20 pelaku usaha perempuan di Jepara, mendapat pelatihan tata boga di Dinas Koperasi, UKM, dan Transmigrasi (Diskop UKM Nakertrans) setempat. Pelatihan yang dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko Senin (8/5/2023), akan berlangsung hingga Jumat (12/5/2023) mendatang. Peserta pelatihan diarahkan menjadi pengusaha dan membantu meningkatkan perekonomian daerah.Apalagi, saat ini anggaran jamuan dari APBD telah efektif untuk memutar perekonomian daerah seiring banyaknya UKM boga Jepara yang masuk lokapasar.
“Tindak lanjuti pelatihan ini agar produktif untuk mengangkat perekonomian. UKM telah menjadi kekuatan yang mampu menempatkan Jepara sebagai daerah yang perekonomiannya kuat. Peserta pelatihan ini harus menjadi pelaku UKM,” kata Edy Sujatmiko saat membuka kegiatan tersebut.
Mereka diarahkan meningkatkan kreativitas produk, mengemas produk semenarik mungkin, dan menguasai kemajuan teknologi untuk menunjang pemasaran. “Tahun 2021 lalu hanya beberapa pelaku UKM makanan di Jepara yang bisa ikut lelang pengadaan jamuan saat harus dilakukan melalui lokapasar. Padahal di APBD saja anggaranya miliaran. Berarti uang APBD yang teralokasi untuk pos ini tidak memutar perekonomian di Jepara. Makanya saya instruksikan diberi pelatihan lokapasar. Sekarang sudah 80 yang bisa ikut e-catalog Blangkon,” terang Edy Sujatmiko.

Dengan begitu, alokasi APBD untuk anggaran jamuan efektif memutar perekonomian di Kabupaten Jepara. Peserta pelatihan ini pun, selain mendapat materi teknis produksi, juga dilatih manajemen usaha dan teknik pemasaran lokapasar. Dia menginstruksikan Diskop UKM Nakertrans melakukan pemantauan hasil pelatihan beberapa tahun terakhir untuk mengetahui efektivitas pelatihan dalam mencetak pelaku UKM baru.
blank0
“Laporan hasilnya saya tunggu. Karena peserta, kan, difasilitasi peralatan produksi dan berbagai bantuan juga,” tandasnya.
Kepala Diskop UKM Nakertrans Samiaji menyebut, peserta pelatihan ini berasal dari 5 kelompok usaha. Selain pelatihan boga, tahun ini pihaknya juga menggelar pelatihan menghias hantaran, membatik, hingga softskill manajemen pabrik rokok.
“Jumlah peserta masing-masing angkatan sama. Sebelumnya telah nendaftar sesuai tajun ini. Itu sesuai sosialisasi melalui surat yang kami kirim ke petinggi dan lurah. Khusus tata boga, berdasar seleksi kami kepada pendaftar tahun lalu karena saat itu pendaftarnya banyak,” katanya.
Hadepe