blank
KH SUpandi berfito bersama Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, Ketua KONI Jateng Bna Ventra Sulistyana, dan Ketua Panitia Halal Bihalal Sunarto. Foto: PWI Jateng

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Perdsatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Halalbihalal dan Silaturahmi di Gedung Pers Jalan Trilomba Juang Semarang, Senin (8/5).

Acara ini menghadirkan KH Supandi, yang dikenal publik lewat tausiahnya yang diunggah di Youtube. Gelak tawa dari para peserta mewarnai kegiatan yang diikuti para pengurus PWI Jawa Tengah, IKWI, dan Assalam serta para mitra kerja yang hadir. Semua peserta terhibur dan menikmati guyonan-guyonan yang dilontarkan KH Supandi dalam tausyiahnya.

Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS dalam sambutannya mengatakan, silaturahmi dan halal bihalal ini terkait dengan hati, dan merupakan konslidasi hati. “Silaturahmi ini bungkus spiritual yang nanti akan semakin menguatkan, betapa hati kita berpaut, betapa rasa kita sama, juga sahabat lama yang ada dalam Assalam kita beri tempat khusus, termasuk kegiatan hari ini,” tandasnya.

Amir mengatakan, PWI Jawa Tengah akan terus melanjutkan tradisi silaturahmi untuk menyatukan hati dan rasa di antara para anggotanya. “Tradisi kumpul menyatukan hati dan rasa terus kita kembangkan, kami memimpikan silaturahmi antar personal tidak hanya diikat kepentingan profesi, tapi lebih pada persaudaraan,” katanya.

Amir mencontohkan upayanya itu dengan membentuk sebuah majelis di antara para anggota PWI Jawa Tengah yakni Majelis Ashabul Kahfi. “Dibentuk sejak 2020 sampai sekarang Ashabul Kahfi ini sudah 83 kali khatam Alquran, ini penjaga moral kami, pilar penyangga kami,” tandasnya.

Terkait tema yang diangkat dalam halalbihalal dan silaturahmi kali ini, lanjutnya, itu sedikit guyon yang muncul saat rapat persiapan. “Tema itu juga menjadi salah satu kritik ke dalam kami, kami mungkin masih sering nekat dan kumat yang membelakangi pemikiran-pemikiran yang bijak. Sengaja kami menghindari tema-tema dengan kalimat yg ndakik-ndakik seperti penataran P4, cukup dua ini pesannya sudah cukup mendalam,” tambahnya.