blank

JEPARA (SUARABARU.ID) – Setelah menjabat Kapolres Jepara sejak 1 Juni 2021, AKBP Warsono, S.H,S.I.K,M.H harus meninggalkan Jepara. Ia mendapatkan tugas baru sebagai Kapolres Klaten. Serah terima jabatan dengan pengantinya, AKBP AKBP Wahyu Nugroho Setyawan SIK M.PICT M.Krim telah dilakukan pada tanggal 2 Mei 2023. Sementara pada tanggal 6 Mei 2023 direncanakan akan dilakukan pisah sambut di Pendopo RA Kartini Jepara.

Selama bertugas di Jepara sekitar 22 bulan menurut lulusan Akpol tahun 2003 ini banyak kenangan yang akan terus diingat. Bahkan banyak pengalaman yang sangat bermanfaat yang dapat dipetik bagi perjalanan pengabdiannya sebagai Bhayangkara Negara dimanapun ia akan ditempatkan.

blank

Menurut AKBP Warsono, Jepara memiliki perjalanan sejarah dan budaya yang sangat panjang. “Secara historis kota Jepara memiliki banyak tokoh yang dicatat dalam panggung perjuangan bangsa Indonesia mulai Ratu Kalinyamat, RA Kartini, dr Cipto Mangunkusumo, dr Gunawan Mangunkusumo dan Drs Sosrokartono. Jepara juga dikenal sebagai kota yang memberikan sumbangan besar bagi syiar Islam mulai dengan keberadaan Masjid Mantingan yang dikenal sebagai salah sqatu masjid tertua di Indonesia hingga kehadiran Sunan Bonang di Jepara dan peran besar Kyai Sholeh Darat ,” ujar AKBP Warsono yang dikenal juga dekat dengan kalangan ulama.

Disamping itu Jepara juga memiliki potensi besar. “Kota ini memiliki wilayah pantai sepanjang 82 km, wilayah daratan yang subur dan juga wilayah pegunungan yang membentang mulai Desa Tempur hingga Desa Daren. Juga memiliki Karimunjawa yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang memiliki daya tarik wisata yang luar biasa,” ujar alumni Akpol 2003 dalam perbincangan khusus dengan SUARABARU. ID.

blank
AKBP Warsono dan pengantinya, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan

Alhamdulilah semua dapat tumbuh dan berkembang dengan baik karena kondusifitas daerah terjaga bersama. “Kerjasama yang harmonis bukan hanya pada tataran forum pimpinan daerah, tetapi juga hingga tingkat kecamatan dan desa. Juga hubungan yang baik dengan tokoh masyarakat dan juga tokoh agama,” tambahnya. Semua ini merupakan energi positif bagi Jepara, tambahnya. Apalagi Jepara memiliki generasi muda yang memiliki potensi, tambahnya.

Dimata AKBP Warsono, hal itu dapat terwujud sebab masyarakat Jepara sangat religius, ramah, kritis, terbuka, dan memiliki spirit kerjasama yang tinggi. “Inilah yang membuat kota di pesisir utara pulau Jawa ini dapat tumbuh menjadi sebuah kota yang indah, maju, aman dan tenteram. “Ini menjadi modal yang sangat bernilai bagi pengembangan Jepara kedepan,” ujarnya.

“Disamping itu masyarakat juga sangat kreatif dan memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki daerah lain. Seni ukir dan Tenun Troso menjadi salah satu bukti keunggulan masyarakat Jepara. Disamping itu masyarakat Jepara juga memiliki jiwa wira usaha yang tinggi dan mandiri,” paparnya.

Pada akhir perbincangan dengan SUARABARU.ID, AKBP Warsono dengan segala kerendahan hati juga meminta maaf kepada seluruh warga masyarakat Jepara. “Walaupun banyak prestasi yang ditorehkan oleh jajarannya, tentu ada yang tidak sempurna selama menjalankan tugas,” pungkas AKBP Warsono. Harapan kami, Jepara akan terus berkembang, maju dan sejahtera, tambahnya.

Hadepe