JEPARA (SUARABARU.ID) – Bertepatan dengan hari Tari sedunia tanggal 29 April 2023 Sukodono mencatat sejarah kebersamaan masyarakat dalam menari bersama. Bertempat di perempatan gereja GITJ Sukodono berkumpullah para penari cilik, muda dan dewasa.

Ada sekitar 100 orang penari terlibat dalam acara Seguyup Bumi Hayuning Tradisi Menari 2003. Hampir 2 jam acara ini berlangsung meriah. Wajah-wajah suka dan bahagia terpancar di semua sudut lokasi berkumpulnya penari dan warga.

Acara diprakarsai para pemuda Karang Taruna serta sanggar tari Krida Budaya, Sukodono pimpinan Henik. Acara ini berlangsung sekita jam 09.00 wib sd pukul 10.30 wib dan dibuka oleh Sagiman selalu Petingi Sukodono.Hadir pula Sarjono selaku perwakilan dari Dewan Kesenian Kabupaten Jepara.

Gelaran acara merupakan gambaran kebersamaan masyarakat Sukodono yang mencintai budaya peninggalan nenek moyang berupa Tarian. Sekaligus melestarikannya kepada generasi penerus.

Beberapa tarian yang ditampilkan meliputi Tari Gambyong oleh anak-anak SD, SMP serta ibu-ibu warga Sukodono.. Juga ada Tari Gegala yang ditarikan bersama anak-anak PAUD dan TK. Juga Tari Kelinci .oleh anak-anak TK Wiyata, tari Midhat-midhut

persembahan dari anak-anak Sekolah Dasar, tari Ganjen oleh siswa SMP serta ibu-ibu warga Sukodono. Tari ini serta Tari Topeng Edan oleh Laksana Surya ( Arya ).

Acara ini juga didukung serta disupport oleh : Pemdes Sukodono, KarangTaruna, DKD Jepara, Krida Budaya, Linmas, FKPM, BPD, GITJ Sukodono, Taman Wiyata, Aksamala, Perpusdes, Kompas, Loka Budaya, Pekasa Jepara dan masyarakat Sukodono.

“Semoga di tahun mendatang akan lebih meriah lagi gelaran acara ini berlangsung. Tak hanya masyarakat desa Sukodono, tapi masyarakat dari desa lainpun bisa bergabung bersama kami dalam rangkaian memperingati hari Tari Sedunia. Harapan terbesar kami adalah, peringatan hari Tari Sedunia bisa berpusat di Sukodono,” ujar Beje Darjo, panitia kegiatan.

Hadepe – Andin Aksamala