WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Selama periode Bulan Januari-April 2023, personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri telah 17 kali menangkap ular dan 78 kali mengunduh (mengambil) sarang lebah. Untuk pemadaman kebakaran, selama 4 bulan terakhir ini dilakukan sebanyak 8 kali.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Damkar Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, Jumat (28/4), menyatakan, tugas pokok fungsi (Tupoksi) kami adalah memadamkan musibah kebakaran. ”Tapi tak kuasa menolak permintaan warga untuk menangkap ular, ngunduh tawon, tangkap ular dan biawak,” ujarnya.
Penangkapan ular, dilakukan karena kemunculannya membuat takut warga dan memangsa ayam piaraan. Setelah ditangkap, ular kemudian dilepasliarkan ke lokasi yang jauh dari pemukiman. Harapannya, agar kembali ke habitatnya.
Sebagaimana penangkapan ular di Perumahan Graha Sejahtera Blok F Nomor: 26 Dusun Jatibedug, Desa Purworejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri pada Kamis (27/4) misalnya. Ular itu masuk ke rumah Anggota Satpol-PP Pemkab Wonogiri, Dian Pungki H.
Karena kemunculan satwa liar itu membuat takut penghuni rumah, maka meminta Regu III Damkar Pimpinan Setyo Pamungkas (Yoyok) yang menangkapnya. Setelah berhasil ditangkap, ular jenis Picis tersebut kemudian dilepasliarkan ke lokasi yang jauh dari pemukiman.
Kecuali membantu menangkap ular dan satwa liar lain serta ngunduh tawon, Damkar Wonogiri juga pernah dimintai tolong mengevakuasi sapi yang terjepit di celah tembok sempit di Dusun Gempeng, Desa Jaten, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
Di kesempatan lain, juga sering dimintai tolong mencopot cincin yang manjing (sulit dilepas) dari jari tangan. Pernah suatu saat juga dimintai tolong untuk melepaskan jari tangan yang terjepit pada mesin penghancur lombok di alat pembuatan sambal pada sebuah warung makan ayam dan ikan bakar.
Bambang Pur
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Damkar Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, Jumat (28/4), menyatakan, tugas pokok fungsi (Tupoksi) kami adalah memadamkan musibah kebakaran. ”Tapi tak kuasa menolak permintaan warga untuk menangkap ular, ngunduh tawon, tangkap ular dan biawak,” ujarnya.
Penangkapan ular, dilakukan karena kemunculannya membuat takut warga dan memangsa ayam piaraan. Setelah ditangkap, ular kemudian dilepasliarkan ke lokasi yang jauh dari pemukiman. Harapannya, agar kembali ke habitatnya.
Sebagaimana penangkapan ular di Perumahan Graha Sejahtera Blok F Nomor: 26 Dusun Jatibedug, Desa Purworejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri pada Kamis (27/4) misalnya. Ular itu masuk ke rumah Anggota Satpol-PP Pemkab Wonogiri, Dian Pungki H.
Karena kemunculan satwa liar itu membuat takut penghuni rumah, maka meminta Regu III Damkar Pimpinan Setyo Pamungkas (Yoyok) yang menangkapnya. Setelah berhasil ditangkap, ular jenis Picis tersebut kemudian dilepasliarkan ke lokasi yang jauh dari pemukiman.
Kecuali membantu menangkap ular dan satwa liar lain serta ngunduh tawon, Damkar Wonogiri juga pernah dimintai tolong mengevakuasi sapi yang terjepit di celah tembok sempit di Dusun Gempeng, Desa Jaten, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
Di kesempatan lain, juga sering dimintai tolong mencopot cincin yang manjing (sulit dilepas) dari jari tangan. Pernah suatu saat juga dimintai tolong untuk melepaskan jari tangan yang terjepit pada mesin penghancur lombok di alat pembuatan sambal pada sebuah warung makan ayam dan ikan bakar.
Bambang Pur