Taj Yasin menambahkan, kerukunan umat beragama perlu terus dijaga. Agar, semangat kebersamaan membangun negara bisa terwujud dengan maksimal. Selain itu, wagub juga mendukung penuh aksi kemanusiaan antar masyarakat. Ia mengapresiasi upaya-upaya yang dijalankan oleh SHRK dalam dunia pendidikan bagi anak kurang mampu.

Wagub ingin, adanya kolaborasi antara pemerintah dengan kelompok-kelompok yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan. Menurutnya, apabila kolaborasi terjalin maksimal, maka generasi emas tahun 2045 dapat bisa segera diwujudkan.

“Semoga bisa ketemu lagi di momen yang lain utamanya ketika ada kegiatan baksos seperti tadi mendampingi anak yang putus sekolah, kami juga berharap itu bisa diinformasikan kepada kami sehingga kami juga bisa ikut andil di pemerintahan ini untuk sama sama men-zero-kan (mengentaskan anak) putus sekolah di Jawa Tengah,” paparnya.

Ev. Samuel Elisa Purnama menyampaikan Terima kasih yang sebesarnya atas Pelayanan Pemerintah Jawa Tengah dalam menjadi Jembatan Toleransi antarumat beragama sehingga banyak kegiatan Kekristenan di Jawa Tengah justru di Fasilitasi dan diberikan ruang yang seluas luasnya. T

erutama di Kota Semarang dan Kota Solo kami umat Kristen bisa menjalankan kegiatan kami dengan sangat mudah dan nyaman.

“Kami dalam dua tahun terakhir ini telah mengadakan Tenda Lawatan pertama di Timika, kedua di Kota Semarang dan ketiga di Kota Solo. Semua kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani Kristen Umum dan Pemuda berjalan dengan Aman dan Kondusif,” katanya.

SHRK Award 2023 adalah Wujud Apresiasi Kebebasan Beragama dan Keberhasilan memelihara kehidupan Rukun, Damai, Toleran tanpa membedakan Suku, Agama dan Ras di Jawa Tengah sebagai Rumah Bersama.

“Kami memutuskan memilih Jawa Tengah untuk Tingkat Provinsi diterima langsung oleh H. Taj Yasin Maimoen Zubair Wakil Gubernur Jawa Tengah, Kota Solo untuk Tingkat Kota akan diterima oleh Gibran Rakabuming Raka Walikota Solo, dan Kota Semarang untuk Tingkat Kota akan diterima oleh Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos. Walikota Semarang,” katanya.

Hery Priyono