blank
Pencanangan program Semarang GEMILANG (Gerakan Melek Investasi Santri Cemerlang) yang diinisiasi BEI mengajak para santri untuk lebih melek literasi pasar modal dan investasi.

SEMARANG (SUARABARU.ID) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penandatanganan Pencanangan Edukasi dan Literasi Pasar Modal kepada 1.000 Santri di Kota Semarang dan sekitarnya.

Tak sendiri, BEI dalam kegiatan tersebut juga melibatkan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, serta didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bekerjasama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jawa Tengah serta didukung Mirae Aset Sekuritas.

Kepala Divisi Pengambangan Pasar Bursa Efek Indonesia, Dedy Priadi, mengatakan, program Semarang GEMILANG (Gerakan Melek Investasi Santri Cemerlang) merupakan program yang diusulkan BEI untuk memberikan edukasi kepada Santri di Kota Semarang dan sekitarnya.

“Momentum bulan suci Ramadhan yang penuh berkah dalam suasana kebersamaan dan semangat kepedulian sosial merupakan saat yang tepat untuk memulai kegiatan pencanangan ini,” katanya belum lama ini.

Kegiatan ini akan dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 1 hingga mencapai target sebanyak minimal 1.000 Santri di Kota Semarang dan sekitarnya.

BEI berharap ke depannya sinergi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di seluruh Indonesia dapat semakin meningkat dan seluruh pihak dapat semakin berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia.

Adapun jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan sepanjang tahun 2022. Jumlah investor pasar modal telah mencapai 10.311.152 Single Investor Identification (SID) dan jumlah investor saham sebanyak 4.439.933 SID.

Sedangkan jumlah investor di Kota Semarang per akhir Maret 2023 untuk semua instrument investasi di pasar modal (saham, reksadana dan obligasi) mencapai 134.290 investor, dan untuk khusus saham mencapai 83.823 investor, naik 4 % dipandingkan jumlah investor saham di Desember 2022.

Namun, masih terdapat masyarakat di Kota Semarang yang terjerat investasi bodong dan pinjaman ilegal. Oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan dan investasi pasar modal.

Pencanangan Edukasi dan Literasi Pasar Modal kepada 1.000 Santri di Kota Semarang dan sekitarnya diharapkan menjadi titik tolak peningkatan literasi dan pengetahuan pengelolaan keuangan yang baik dan benar khususnya investasi di pasar modal kepada generasi muda.

“Dengan teredukasinya para Santri, kedepannya akan semakin banyak generasi muda yang mampu mengelola keuangan dengan baik sekaligus memiliki ketahanan dalam menangkal investasi illegal,” ujar Dedy menjelaskan lebih jauh.

Setelah pencanangan ini nantinya akan dilakukan Sekolah Pasar Modal Syariah ke beberapa Pondok Pesantren yang memiliki santri sekaligus mahasiswa di perguruan tinggi. Hal ini semakin melengkapi edukasi pasar modal di beberapa perguruan tinggi yang sudah banyak dilakukan oleh Kantor Perwakilan BEI di Semarang.

Kepala Kantor BEI Jawa Tengah 1, Fanny Rifqi, mengatakan, hingga saat ini sudah ada beberapa list daftar Pondok Pesantren di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya yang akan diajak kerjasama dalam kegiatan tersebut.

“Harapannya sampai dengan akhir tahun nanti akan genap ada sekira 1000 santri dan mahasiswa yang akan diedukasi soal investasi dan pasar modal,” pungkas Fanny.

Hery Priyono