Nilai uang kerohiman tiap petani berbeda. Lahan diberikan berdasar luas lahan yang digarap. “Petani ada yang menerima Rp 500 ribu tertinggi Rp 50juta,” tambahnya.
Pemberian uang kerohiman memang dilakukan secara bertahap kepada petani penggarap pada bulan Ramadan.
Bagus Yosianto menegaskan, dengan pembagian dana kerohiman di bulan Ramadan ini bisa membuat petani bisa berlebaran dengan lebih baik. “Sebelum Idul Fitri uang bisa terdistribusi semua sehingga bisa untuk berlebaran,” tambahnya.
Tya Wiedya