“Mereka kurang peduli dan diam tak bertindak saat kami berjuang menghadapi tekanan pihak eksternal dalam upaya menjaga eksistensi perusahaan dan kelestarian kawasan hutan negara ini,” ungkap Sekjen Sekar Perhutani, Panji Wedha Hudaya.

Dikatakan, salah satu contoh kurangnya keberanian untuk menjaga eksistensi perusahaan adalah adanya larangan tebang pohon milik Perhutani di daerah Pati oleh pihak yang bukan Perhutani.

“Padahal aturannya jelas menyatakan bahwa sejumlah pohon jati itu tetap aset milik Perhutani walaupun kemudian kawasan hutannya telah dilepas kelola atas nama KHDPK, ” tuturnya.

**/wied