MAGELANG (SUARABARU.ID)- Di bulan Ramadan yang penuh berkah, umat Kristiani Kota Magelang yang tergabung dalam Perkumpulan Wanita Kristen Imanuel berbagi kasih dengan anak-anak yatim piatu yang tergabung dalam Yayasan Amanah Qolbu. Kegiatan tersebut merupakan salah satu penerapan wujud toleransi beragama di Kota Magelang.
“Kami ingin mengaplikasikan di lapangan tentang toleransi beragama di Kota Magelang ini. Yakni, bagaimana orang-orang Kristiani bisa mengasihi dengan penuh kasih kepada orang-orang yang berbeda agama,” kata Ketua Perkumpulan Wanita Kristen Imanuel Kota Magelang, Debora Evadina Renoati, Selasa ( 11/4/2023).
Evadina mengatakan, pemberian santunan bagi anak-anak yatim piatu di Panti Asuhan Yayasan Amanah Qolbu tersebut, merupakan pertama kali dilakukan. Karena, biasanya pihaknya menyelenggarakan kegiatan berbagi kasih di yayasan Kristiani, seperti panti jompo dan lainnya.
Ia berharap dengan kegiatan berbagi kasih tersebut, akan menciptakan a kerukunan antarumat beragama di Kota Magelang. Selain itu, bingkisan yang diberikan kepada anak-anak yatim tersebut diharapkan bisa sedikit membantu mereka menjelang lebaran.
Evadina menambahkan, kegiatan aksi sosial tersebut juga sebagai wujud empati sebagai umat Kristiani yang peduli dan toleransi kepada anak-anak yatim-piatu.
“Kami berharap, dengan kegiatan ini akan semakin menumbuhkan silaturahmi dan toleransi yang baik dan saling menghargai umat beragama di kota Magelang,” katanya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Qolbu Indonesia Kota Magelang , Agus Sobir mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Perkumpulan Wanita Kristiani Imanuel Kota Magelang, yang telah memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu yang di bawah asuhannya.
“Santunan dari Perkumpulan Wanita Kristiani Imanuel ini, menjadi hal yang luar biasa, karena kemungkinan baru pertama kali ini anak-anak yatim merasakan sentuhan kasih dari umat Kristiani,” katanya.
Pihaknya ingin mengenalkan kepada anak-anak Panti Asuhan Yayasan Amanah Qolbu, untuk menyikapi keberagaman yang tumbuh di Indonesia.
“Hal itu sangat penting, karena kedepan mereka akan menghadapi kehidupan nyata, yang jelas berbeda. Mereka, sejak kecil mereka harus dididik tentang toleransi, agar tidak menjadi orang-orang radikal,” ujarnya
Ia menjelaskan, Yayasan Amanah Qolbu baru berdiri dua tahun lalu dan langsung dihantam badai covid-19, dan sempat kesulitan untuk mencari biaya bagi anak-anak yang diasuhnya.
Pada kesempatan itu, , umat Kristiani dari Perkumpulan Wanita Kristiani dihibur dengan paduan suara dan tarian tradisional anak-anak panti asuhan. Sebaliknya, umat Kristiani menghibur anak-anak dengan memperdengarkan lagu-lagu tentang kasih. W. Cahyono