KUDUS (SUARABARU.ID) – Kabupaten Kudus yang dikenal sebagai kota santri telah melahirkan begitu banyak tokoh agama, khususnya para alim ulama yang memiliki kontribusi besar bagi agama, bangsa, dan negara. Salah satunya KH Raden Asnawi, yang juga merupakan salah satu ulama yang ikut membidani pendirian Jamiyah Nahdlatul Ulama.
Untuk mengenang jasa-jasa dan pengabdian beliau, banyak pihak yang mencoba mengusulkan gelar pahlawan nasional untuk KH Raden Asnawi, termasuk dari salah satu fraksi partai politik.
Usulan KH Raden Asnawi menjadi pahlawan nasional dikemas dalam sebuah seminar yang diselenggarakan di Aula Pondok Pesantren Al-Asnawiyyah Bendan, Sabtu (1/4) sore. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Kudus Hartopo, Sekretaris Fraksi PKB DPR RI, Ketua DPC PKB Kab. Kudus, Ketua PCNU Kudus, Pimpinan PD Muhammadiyah Kudus, para tokoh agama dan tokoh masyarakat, para narasumber dan pemateri, serta undangan lainnya.
Bupati Kudus HM Hartopo mengaku sangat bangga dan mendukung penuh terhadap usulan gelar pahlawan nasional yang disematkan pada ulama karismatik yang dimiliki Kudus, KH Raden Asnawi.
“Terkait usulan gelar pahlawan nasional, saya sebagai kepala daerah ikut bangga dan mendukung penuh ketika ada ulama Kudus ada yang mendapat gelar pahlawan nasional,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan, pihaknya mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kudus berupaya membantu mempermudah dari sisi prosedural yang harus dipenuhi sebagai persyaratan administrasi. Mengingat dari sisi lain, KH Raden Asnawi telah layak menyandang gelar pahlawan nasional. Hal itu dibuktikan dengan kiprahnya sebagai WNI yang baik dan memiliki integritas tinggi untuk berjuang, serta dapat menjadi teladan bagi masyarakat.
“Persyaratan untuk dapat gelar pahlawan sudah ada semua dalam diri KH. Raden Asnawi. Tugas kita di pemerintahan membantu mempermudah prosedural yang dibutuhkan, selama dalam regulasi yang ada,” terangnya.
Hartopo mengungkapkan, sosok KH. Raden Asnawi memiliki semangat juang yang tinggi demi membela dan mempertahankan tanah air dari tangan penjajah.
“Beliau selalu mengibarkan semangat pada para santri untuk bersama berjuang dan mempertahankan tanah air dari para penjajah,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Kudus KH Asyrofi Masyitoh mengucapkan terimakasih atas itikad baik dari fraksi PKB untuk memperjuangkan KH Raden Asnawi menjadi bagian dari pahlawan nasional.
“Terimakasih atas niatan baiknya, Beliau memang sangat layak diperjuangkan menjadi pahlawan nasional,” ucapnya.
Pihaknya meyakini, seluruh masyarakat Kabupaten Kudus pun setuju dan mendukung penuh atas upaya untuk memperjuangkan KH Raden Asnawi menyandang gelar pahlawan nasional. Mengingat, hal itu sebagai bentuk penghormatan pada KH. Raden Asnawi sebagai ulama yang turut berjuang menghadapi penjajahan.
“Saya yakin seluruh masyarakat sangat mendukung, karena ini suatu kehormatan untuk beliau khususnya dan masyarakat Kudus pada umumnya,” jelasnya.
Di lain sisi, KH M Khafid Asnawi sebagai keturunan sekaligus perwakilan Keluarga Ndalem KH Raden Asnawi sangat terharu atas usulan tersebut. Pihaknya menyambut baik upaya yang dilakukan berbagai pihak demi mengusulkan KH Raden Asnawi menyandang gelar pahlawan nasional. Mewakili keluarga, pihaknya berharap jalan yang terbaik terkait diterima ataupun tidaknya usulan tersebut. Menurutnya, KH Raden Asnawi telah menjadi pahlawan bagi kita semua, khususnya masyarakat Kudus.
“Atas nama keluarga kami ucapkan terimakasih atas usulan ini. Jika usulan diterima, Insya Allah akan menjadi pengingat kita akan perjuangan mbah Asnawi. Jika ditolak pun tak apa, mbah Asnawi tetap pahlawan bagi kita semua,” tuturnya.
Ali Bustomi