SEMARANG (SUARABARU.ID)– Optimisme pengembangan sektor pariwisata harus terus dijaga, meski di sejumlah negara masih ada ancaman resesi global di tahun ini. Berakhirnya kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat karena pandemi covid-19, dan potensi keindahan alam serta budaya negeri ini, menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.
”Peluang sektor pariwisata Nasional untuk berkembang sangat terbuka lebar tahun ini. Adaptasi para pengelola pariwisata terhadap sejumlah kebiasaan para wisatawan, penting untuk diterapkan, dalam mendorong pertumbuhan yang lebih baik,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/3/2023).
Pekan lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, sejumlah tren pariwisata yang akan memengaruhi perilaku wisatawan secara global.
BACA JUGA: Seorang Petani Ditemukan Tewas di Kebun, Ada Ceceran Darah di Kaki Korban
Tren itu antara lain, diwarnai perilaku wisatawan saat ini yang mencari healing dan fleksibilitas dalam berwisata. Selain itu, mencari hal-hal unik dengan pengalaman yang berbeda, memerlukan ulasan yang jujur terhadap lokasi wisata yang ditawarkan, dan tertarik dengan ciri khas destinasi wisata.
Menurut Lestari, sejumlah kebiasaan baru dari wisatawan mancanegara pascapandemi covid-19 itu, harus mampu direspon dengan baik para pelaku sektor pariwisata dan para pemangku kepentingan, di sejumlah daerah yang memiliki potensi wisata.
Kombinasi antara kebijakan dan pola pelayanan di kawasan-kawasan wisata yang adaptif sesuai dengan selera wisatawan, menurut Rerie sapaan akrab Lestari, sangat penting dalam upaya menarik minat para wisatawan.
BACA JUGA: Apa Itu Cornelia de Lange Syndrome?
Di sisi lain, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, upaya pelestarian alam dan budaya lokal juga harus menjadi perhatian bersama, dalam rangka meningkatkan daya tarik dari potensi wisata di setiap daerah.
Yang tidak kalah pentingnya, tambah anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, menyosialisasikan sejumlah kebijakan pariwisata dan budaya lokal dengan baik, dalam upaya meningkatkan pelayanan.
”Dukungan infrastruktur dan akomodasi yang memadai, juga sangat dibutuhkan dalam proses pengembangan suatu kawasan wisata. Selain itu, dibutuhkan kolaborasi yang kuat antara pihak swasta dan pemerintah, dalam membangun sejumlah sarana dan prasarana pendukung sektor pariwisata ini,” ujar Rerie.
Dengan upaya adaptasi dan penerapan kebijakan yang mendapat dukungan maksimal dari para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, dia optimistis, upaya percepatan pertumbuhan sektor pariwisata Nasional dapat direalisasikan sesuai rencana.
Riyan