blank
Sebagai orang pertama di jajaran kepolisian Wonogiri, Kapolres AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah (kiri depan) memberikan penegasan masyarakat dilarang melakukan perang sarung.(Dok.Humas Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Kapolres Wonogiri AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah, minta agar masyarakat tidak melakukan perang sarung. Selain tidak ada manfaatnya dan berbahaya, itu bisa memakan korban sebagiamana terjadi di Palmerah, Jakarta Barat.

”Sebaiknya, di bulan Ramadan ini diisi dengan kegiatan keagamaan yang positif,” tegas Kapolres sebagaimana disampaikan Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, Minggu (26/3).

Pada bagian lain, Kapolres Wonogiri mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak perlu panik. Polisi selalu melakukan patroli selama bulan Ramadan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Bila mendapati indikasi perang sarung, pelakunya akan dibawa ke Polres untuk diproses hukum.

Di Semarang, Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy, memberikan p-enegasan, perang sarung bukan lagi termasuk kenakalan remaja, tapi masuk ranah pidana. Dalam beberapa operasi, polisi menemukan perang sarung menggunakan senjata tajam. Polisi khawatir, bila hal ini dibiarkan akan meresahkan masyarakat.

Pidana

Perang sarung, tandas Kombes M Iqbal Alqudusy, bukan kenakalan remaja biasa, tapi ada tendensi yang menjurus pada aksi pidana. Untuk itu, polisi akan mengambil tindakan tegas dan akan diproses hukum.

Kepada warga masyarakat, diimbau untuk waspada dan mengawasi pergaulan putra-putrinya. Arahkan mereka untuk mengisi Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bermanfaat.

Sebagaimana diberitakan di suarabaru.id Minggu (26/3) hari ini, jajaran kepolisian telah menangani dan membubarkan para remaja yang akan perang sarung di tiga daerah. Yakni di Solo, Kebumen dan Tegal.

Bambang Pur