JEPARA(SUARABARU.ID) – Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam), dinas, dan kader kesehatan desa se-Kecamatan Mlonggo, sepakat bersama-sama menangani kasus tengkes (stunting) di wilayah tersebut. Semua pihak akan mengambil peran untuk menurunkan prevalensi kasus akibat kekurangan gizi kronis pada anak tersebut.
Hal itu mengemuka saat mereka melakukan rapat koordinasi (rakor) percepatan penurunan stunting dan penanggulangan kemiskinan yang berlangsung di Desa Mororejo, Rabu (15/3/2023)“Ini isu strategis nasional. Kita punya tanggung jawab yang sama untuk menurunkan angka ini,” kata Camat Mlonggo, Sulistiyo, saat menjadi pembicara dalam rakor tersebut. Rakor yang dipandu Sekretaris Kecamatan Mlonggo, Mujoko, juga dihadiri Kapolsek Mlonggo Suyitno, perwakilan Koramil Mlonggo, Musa, dan para petinggi delapan desa di wilayah tersebut. Pembicara lainnya adalah Kepala Puskesmas Mlonggo, Dokter Aton Brillianto.
Sulistiyo meminta semua pihak melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing untuk mendukung percepatan penurunan kasus tersebut. “Karena ini bukan hanya tanggung jawab jajaran kesehatan. Terima kasih para kader yang terus membantu upaya ini tanpa pamrih. Kita didukung Pak Kapolsek dan Danramil,” katanya.
Kepala Puskesmas Mlonggo Aton Brillianto mengatakan, telah terjadi penurunan kasus tengkes dari tahun 2022 ke bulan Maret 2023. “Dari 373 kasus menjadi 270 kasus. Secara persentase, menurun dari 8,5 persen ke angka 8,2 persen,” katanya. Angka ini berdasar input data dalam aplikasi e-PPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat). Namun karena target nasional tahun 2024 masih belum tercapai, dia minta kerja keras para pihak.
Kepada para kader kesehatan desa, dokter Aton memaparkan sejumlah strategi penurunan tengkes. Mulai dari kerangka penanganan, langkah-langkah percepatan penurunan, hingga upaya intervensi yang harus dilakukan.
Sulismanto