blank
Para santri saat mengikuti Khotmi Yanbu'il Quran di TPQ Al Mujahidin. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah 7 santri TPQ Al Mujahidin Perum Purnamandala Bumireso Wonosobo, Minggu (12/3/2023), sore, mengikuti Haflah Khotmi Yanbu’il Quran dan Khataman Al Quran di komplek Masjid Baitul Mujahidin setempat.

Ke-7 santri tersebut meliputi Bagas Dzulfikar Putra bin Muharno Zarka, Hafidho Damar Maulana bin Yahman, Arif Maulana Aji bin Jamil, Alfariq Sunandiara Ardhi bin Ardi Winarto, Dafi Kirani binti M Amin,
Zahra Atin Ratu Kencana binti Guntur Duar Lagitaba dan Kaamiliyya Muaikib Permadi binti Pitoyo Permadi.

Peserta Khotmi Yanbu’il Quran merupakan santri TPQ Al Mujahidin yang telah dinyatakan lulus imtihan (ujian) baca tulis Al Quran metode Yanbu’a. Selain itu, mereka juga telah dinyatakan hafal surat-surat pendek Al Quran, doa harian, bacaan wudlu dan sholat lima waktu.

Dalam acara Khotmi Yanbu’il Quran, setiap santri diuji secara langsung bacaan Al Quran secara baik dan benar menurut tajwid dan makhorijul huruf di hadapan orang tua dan pengunjung yang hadir. Penguji merupakan tim dari Lajnah Muroqobah Yanbu’a (LMY) Kabupaten Wonosobo.

Isi Masjid

blank
Tim LMY Kabupaten Wonosobo saat mengujin peserta Khotmi Yanbu’il Quran di TPQ Al Mujahidin. Foto : SB/Muharno Zarka

Kepala TPQ Al Mujahidin Evi Jauhoratun Nafisah mengatakan santri yang lulus imtihan telah mengikuti program pembelajaran membaca dan menulis Al Quran yang baik dan benar dengan metode Yanbu’a dari jilid awal hingga akhir.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada wali santri yang telah mempercayakan putra-putrinya mengaji di TPQ Al Mujahidin. Meski telah dinyatakan khatam, kami mohon para santri tetap terus mengaji Al Quran. Jangan berhenti di tengah jalan, teruslah mendalami ilmu Al Quran,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator LMY Kabupaten Wonosobo Ahmad Muzan mengataskan keberadaan TPQ perlu terus di dukung dan dimanfaatkan dengan baik untuk belajar baca tulis Al Quran. Tidak ada yang tahu perkembangan umat Islam sampai kapan.

“Membangun masjid itu penting. Tapi membangun generasi isi masjid itu jauh lebih penting. Maka ikhtiar memasukan anak untuk mengaji di TPQ merupakan sebuah usaha yang sangat luar biasa. Terima kasih kepada ustadz dan ustadzh yang telah mendidik para santri,” tandasnya.

Muharno Zarka