JEPARA (SUARABARU.ID) -Kabupaten Jepara akan membangun monumen patung dr. Cipto Mangunkusumo. Selain sebagai pengingat bahwa tokoh pergerakan nasional dan salah satu pendiri Indische Partij itu lahir di Jepara, juga sebagai upaya untuk menghidupkan semangat dan gagasan pahlawan yang lahir di Pecangaan tersebut.
Rencana itu dikatakan Penjabat (Pj.) Bupati Jepara Edy Supriyanta di Pendopo R.A. Kartini Jepara pada Sabtu malam (4/1/2023). Saat itu Edy Supriyanta berbicara di depan 200 an peserta dialog kebangsaan dalam rangka peringatan kelahiran ke-137 dr. Cipto Mangunkusumo.
Acara yang dipandu oleh Wienarto ini digelar Kodim 0719/Jepara bekerja sama dengan Yayasan Kartini Indonesia. Sedangkan doa dipimpin oleh Kiai Aunur Rofiq, MWC NU Kecamatan Jepara. Tampil juga talen muda berbakat, Norina Febrellia Rosa serta Cokekan Sedya Laras Jepara.
Hadir pada acara tersebut Forkopimda, Sekda Jepara, sejumlah kepada OPD, kalangan pendidik, pegiat budaya serta pera pemenang lomba dalam rangapengingatan kelahiran dokter Cipto Mangunkusumo.
Lebih lanjut Edy Supriyanta menegaskan, selain monumennya, yang lebih penting lagi adalah menghidupkan semangat, gagasan dan perjuangan beliau,” kata Edy Supriyanta.
Dia mengapresiasi Komandan Kodim 0719/Jepara Letkol Inf. M Husnur Rofiq yang menggelar kegiatan ini sehingga bisa menggugah pengetahuan warga Jepara terkait keberadaan tokoh-tokoh besar Nusantara dari Jepara.
Ketua Yayasan Kartini Indonesia Hadi Priyanto mengatakan, bersama R.A. Kartini dan R.M.P. Sosrokartono, dr. Cipto
Mangunkusumo serta adiknya dr. Gunawan Mangunkusumo, memberi pengaruh besar terhadap perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Mereka tidak berjuang dengan senjata, tetapi lebih dahsyat karena berjuang dengan gagasan, pemikiran, tulisan, dan semangatnya.
“Ini mampu menggerakkan perlawanan terhadap penjajah. Sayang tidak dikenal di kota kelahirannya,” kata Hadi.
Pembicara dialog kebangsaan Rektor Unisnu Doktor Sa’dullah Assa’idi mengatakan, penting untuk mewariskan semangat dr. Cipto pada generasi muda. “Jangan sampai Jepara kehilangan momentum pewarisan spirit beliau,” katanya.
Pembicara lain, sejarawan Undip Doktor Alamsyah mengatakan, dr. Cipto bukan politikus, tapi aktivis politik. Pikiran, tindakan, dan hatinya seirama. Beliau ingin memperjuangkan perubahan struktural sosial yang ada. Ingin pendidikan terbuka untuk semua kalangan agar orang-orang pribumi mendapat pendidikan.
Pada acara tersebut juga diserahkan hadiah kepada para pemenang lomba menulis artikel, cipta dan baca puisi serta lomba bercerita. Hadiah uang pembinaan berasal dari Pj Bupati, Dandim 0719 Jepara, Kapolres, Kepala DPUPR, Perusda Aneka Usaha serta Rahmi Destuti.
Hadepe