blank
Pencegahan kasus dengan korban anak-anak, baru saja dibahas oleh tiga pilar di pendapa Kabupaten Wonogiri. Dihadiri Bapati, Wakil Bupati, Dandim dan Kapolres.(Dok.Pendim 0728 Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dialog sinergitas tiga pilar (TNI, Polri, Pemkab) Wonogiri baru saja digelar di Pendapa Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini, dihadiri Bupati Joko Sutopo, Wakil Bupati Setyo Sukarno, Dandim 0728 Letkol (Inf) Deny Octavianto dan Kapolres AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah.

Acara tersebut berlangsung Jumat (3/3), setelah olahraga senam bersama. Yang kemudian dirangkai dengan pembahasan upaya menuju zero stunting dan antisipasi kasus dengan korban anak-anak, sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA).

Namun, selagi materinya masih mengiang di telinga, kini dihebohkan oleh kemunculan kasus Bapak Guru di Wonogiri yang tega mencabuli siswi SMP. Dampaknya, korban yang masih di bawah umur tersebut kini dikhabarkan hamil. Kasus yang melibatkan seorang Guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ini, kini tengah ditangani oleh Polres Wonogiri.

Kepada awak media, Kapolres Wonogiri AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah dan Kasat Reskrim AKP Supardi, menyatakan, kepolisian kini tengah melakukan penganangan, menyusul setelah diterimanya pengaduan dari pihak keluarga korban.

Dijelaskan, laporan sudah masuk ke pihak Polres Wonogiri, tapi korban belum bisa dimintai keterangan. Sebab siswi SMP sebut saja namanya Sekar (14) tersebut, tengah menjalani perawatan di rumah sakit dan kondisinya sakit karena diduga nyidam terkait dengan hamil muda yang dialaminya.

Pendampingan

Tersangka pelakunya adalah oknum Guru pria yang bertugas di salah sebuah SD di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri, Mubarok, kepada wartawan, mengungkapkan, korban merupakan siswi SMP di Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri.

Kepada korban telah diberikan pendampingan dari Pendamping Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Wonogiri, Ririn Riadiningsih. Disebutkan, korban meninggalkan rumah pada Tanggal 9 Januari 2023 lalu, berniat mencari pekerjaan.

Di Kecamatan Slogohimo, bertemu dengan pelaku yang kemudian mencarikan pekerjaan menjadi pekerja di rumah makan dan dicarikan rumah kos-kosan. Sebelum kemudian, dipindahkan menjadi LC pemandu karaoke di Wonogiri.

Kepada pihak P2TP2A Wonogiri, korban mengaku hanya berhubungan badan dengan pelaku. Pelaku adalah pria asal Kabupaten Pacitan, Jatim, tapi berumah di Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Dia bertugas mengajar sebagai Guru di SD wilayah Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, dengan status pernah beberapakali beristri.

Bambang Pur