blank
Suasana di PP Salafiyah Annur Mangunan saat tes baca kitab kuning.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Tradisi membaca, mempelajari, serta mengkaji kitab kuning dalam lingkungan pesantren masih terjaga hingga saat ini. Metode yang diajarkan oleh pari kiai-kiai terdahulu dalam mempelajari kitab kuning seperti tidak pernah tergerus zaman.

blank
Kiai Roshif Arwani, pengasuh PP Salafiyah Annur Mangunan.

Salah satu pondok persantren (PP) di Kabupaten Jepara yang masih menjaga dan merawat tradisi baca kitab kuning  adalah PP Salafiyah Annur Mangunan, yang berada di Kecamatan Tahunan. Salah satunya adalah dengan menggelar kegiatan tes baca kitab kuning dan hataman Jamiul Kutub yang diikuti oleh santri Kelas 3 Wustho dan Kelas 3 Ulya Madrasah Diniyah (Madin).

Kegiatan yang dilaksanakan belum lama ini juga menghadirkan wali santri untuk mendampingi dan disaksikan oleh dewan guru. Kegiatan pada tahun ini diikuti 14 santri tingkat  3 Wustho dan 7 santri tingkat 3 Ulya.

“Adapun santri yang siap mengikuti test  baca kitab kuning Fathul Qorib (Fiqh) atau Bulughul Marom (hadits) untuk tingkat wustho sebanyak 7 santri dan kitab Tahrir (Fiqh) atau Riyadlussholihin (hadits) untuk tingkat Ulya sebanyak 3 santri”, tutur Kiai Fathurroziqin Kepala Madin.

Menurut sebagian wali santri dengan adanya hataman dan test baca kitab dapat memotivasi para santri untuk semakin giat belajar dan mengaji. Terlebih para santri mau menghafal kitab-kitab matan seperti para santri zaman dahulu.

ua/roshif