blank
Sergey Lapin (paling kanan)/dok

(SUARABARU.ID) – Sergey Lapin, pelatih Oleksandr Usyk, menyebut Tyson Fury kehilangan keberanian untuk menghadapi anak didiknya di atas ring.

Usyk saat ini memegang sabuk juara dunia tinju kelas berat WBA, IBF, WBO, dan IBO.

Sementar Fury adalah kampiun divisi berat versi WBC.

Kendati sudah sepakat, peresmian pertarungan unifikasi kelas berat ini tak kunjung diumumkan.

Menurut Lapin, Fury menjadi ganjalan utama dalam proses peresmian duel.

Pasalnya, The Gypsy King, julukan Fury, tidak kunjung menandatangi kontrak pertarungan.

Lapin menduga petinju asal Inggris itu sebenarnya takut untuk menghadapi The Cat, julukan Oleksandr.

’’Ternyata Tyson yang hebat dan bertinggi 206 centimeter menghindari pertarungan melawan Oleksandr dengan sekuat tenaga,’’ tutur Lapin seperti dilansir dari Championat.

Namun, lanjut Sergei, kepada media Fury selalu menyatakan tidak menghindari siapa pun.

’’Tyson menyebut Oleksandr kelinci dan petinju kelas menengah. Namun, Usyk siap membuktikan dirinya adalah petinju kelas berat terbaik,’’ jelas Lapin.

Dia menambahkan kini semuanya tergantung keinginan Fury.

’’Kami siap bertarung kapan dan di mana saja. Saya menduga Fury yang berperut buncit melihat Usyk sebagai ancaman yang terlalu besar,’’ ujarnya.

The Gysy King disebut-sebut menginginkan bayaran besar untuk duelnya kontra Si Kucing.

Frank Warren, promotor Fury, menyatakan duel bakal berlangsung pada 29 April 2023.

Inggris menjadi venue yang dipilih untuk laga Fury versus Usyk.

Akan tetapi, muncul masalah lain berupa pembagian bayaran.

Fury meminta bayaran yang lebih besar lantaran akan banyak orang sebangsanya yang mengisi tribune penonton.

Sebaliknya, kubu Usyk menghendaki pembagian bayaran yang sama.

mm