JEPARA (SUARABARU.ID)- Masyarakat Sowan Kidul, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara memperingati haul Mbah Kopek Sentono yang ke- 604 dengan menggelar karnaval. Mbah Kopek Sentono merupakan salah satu wali yang dipercaya masyarakat setempat sebagai ulama perempuan yang menyebarkan agama Islam di desa Sowan Kidul pada Abad 15M.
Dikutip dari Dutaislam, Mbah Kopek hidup satu masa dengan Mbah Sunan Ampel Surabaya, yang lahir di Campa pada 1401 M. Disebut Ngopek karena sosoknya konon dulu sering pakai kemben.
Ada juga yang mengatakan kata “kopek” berasal dari bahasa Arab kufuwun (cukup). Disebut demikian karena Mbah Kopek selalu mencukupi kebutuhan umatnya. Keseharian Mbah Kopek dulu suka bertani bersama rakyat. Itu cerita yang didapat dari orang-orang kuno secara turun temurun.
Dalam berdakwah, Mbah Ngopek menggunakan bahasa-bahasa laku. Menurut Kiai Masduki, salah satu sesepuh desa setempat, Mbah Mboyan alias Mbah Ngopek suka membagi-bagikan kain rukuh kepada masyarakat sekitar agar mau menjalankan shalat. Tentu yang menerima adalah kaum perempuan. “Mbah Kopek itu kaya,” ujarnya.
“Mbah Kopek merupakan salah satu wali tua jika melihat tahun wafat di nisannya. Untuk itu masyarakat perlu untuk memperingati, sebagai upaya nguri-nguri peninggalan orang-orang terdahulu yang berjasa untuk masyarakat desa Sowan Kidul”, ujar Kiai Masduki di sela-sela kegiatan karnaval, Minggu (26/2/2023).
Karnaval dalam rangka haul Mbah Kopek ini diikuti berbagai lapisan masyarakat seperti santri ponpes, Siswa-siswi, alumni Safinatul Huda, Warga RT -Kepemudaan, drum Band, pengantin sunat, Tongtek, pasukan pengibar bendera organisasi pencak silat dan lain lain, setelah tiga tahun vakum akibat pandemi Corona.
“Betapa keberkahan yang diberikan oleh Allah lewat orang yang telah meninggal. Mbah Kopek seakan memberikan rasa senang dan persatuan diantara warga. Tak hanya itu, masyarakat juga mendapatkan manfaat dari kegiatan haul ini dengan berdaganag”, terang Solikin, salah satu peserta karnaval.
ua/solikin