Selain itu, Prodi Radiologi menjadi prodi dengan rata-rata lama studi tercepat, yaitu 3 tahun 4 bulan. Hingga saat ini, FK UNS telah melepaskan sebanyak 1.635 orang dokter spesialis sejak awal berdirinya.
Shofariyah Nur Laila, dr., Sp.N., menjadi lulusan dengan IPK tertinggi pada pelepasan kali ini. Ia merupakan lulusan Prodi Neurologi yang memperoleh IPK 3.93. Ervina Rosmarwati, dr., Sp.D.V., juga menjadi lulusan dokter spesialis termuda. Dokter kelahiran Sleman saat lulus berusai 29 tahun satu
Pelepasan diikuti 50 peserta didik PPDS FK UNS , tiga orang diantaranya merupakan penerima Beasiswa Tugas Belajar Kementerian Kesehatan (Kemenkes). FK UNS telah meluluskan sebanyak 320 lulusan penerima beasiswa tersebut.
Dekan Fakultas Kedokteran UNS Prof. Reviono dalam sambutannya mengingatkan, banyaknya tantangan ke depan. FK UNS telah berusaha memenuhi fasilitas dalam usaha pemenuhan kompetensi yang ditetapkan.
Kerja sama antarinstansi kesehatan turut berperan dalam peningkatan kompetensi dan pengembangan ilmu. Kesuksesan dalam menghadapi tantangan ditentukan tiga hal. Pertama, profesionalisme yang mana para dokter spesialis mampu menguasai kompetensi dengan sungguh-sungguh.
Kedua, integritas setiap dokter spesialis dalam melayani masyarakat dengan bertanggung jawab. Terakhir, dokter spesialis perlu membangung serta memperbanyak jejaring dan silaturahmi dengan rekan maupun pihak lain.
“Saya ucapkan selamat menjadi dokter spesialis baru dan siap untuk mengabdi. Mendayagunakan apa yang sudah didapatkan selama pendidikan ke masyarakat. Saya yakin alumni UNS itu bisa beradaptasi dengan baik. Sudah mendapatkan pendidikan yang standar tinggi. Anda sekalian sudah diseleksi dengan cukup ketat,” ujar Prof. Reviono.
Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS Prof. Yunus dalam sambutannya mengemukakan, para wisudawan diminta menggunakan keilmuan yang dimiliki dengan penuh integritas demi meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
“Dokter spesialis sebagai salah satu SDM unggulan di bidang kesehatan merupakan komponen yang penting untuk menggerakkan pembangunan kesehatan yang merupakan bagian integral dari pembangunan nasional,” tandasnya.
Bagus Adji