pembayaran UGK
Salah satu warga Desa Ngluwar, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang Achmad Zamzani, saat menerima uang pembayaran ganti kerugian pengadaan tanah jalan tol Yogyakarta- Bawen seksi satu. Foto: W. Cahyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Sebanyak 13 desa dari 44 desa di Kabupaten Magelang yang terkena proyek pembangunan  jalan tol Yogyakarta- Bawen seksi dua, telah memasuki pembayaran uang ganti kerugian (UGK).

“Jalan tol Jogja-Bawen dibangun sepanjang 49 kilometer dan yang ada di wilayah Kabupaten Magelang melintasi 44 desa. Sampai saat ini, sudah 13 desa selesai pembayaran UGK di seksi dua ini,” kata Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Magelang, A Yani.

A Yani mengatakan, selain menunggu rekomendasi dari Lembaga Manajemen Aset Negara(LMAN) terkait proses pembayaran UGR, pihaknya juga sudah mulai merambah ke seksi tiga . yakni  melakukan percepatan proses identitikasi dan inventarisasi terhadap sembilan desa yang terdampak pembangunan jalan tol di seksi tiga.

Ke sembilan desa di seksi tiga yang sudah masuk tahap sosialisasi hingga pengukuran, yakni Desa Bojong, Pagersari, Mungkid, Senden di Kecamatan Mungkid . Kemudian DesaTampir Kulon, Podosoko, Tempak, Sidomulyo, dan Mejing, Kecamatan Candimulyo

Proses pengukuran  dan inventarisasi lahan tersebut ditargetkan berjalan dalam kurun waktu tiga minggu ke depan.

“”Kita  menargetkan dalam waktu tiga minggu ini, proses pengukuran di seksi tiga bisa selesai,” harapnya

A Yani menambahkan,  untuk pembayaran UGK di Desa Ngluwar, Kecamatan Ngluwar  sebanyal 106 bidang dari 232 bidang lahan yang terdampak.

Dari 106 bidang tanah tersebut semuanya merupakan lahan persawahan yang meliputi lahan milik warga dan tanah kas desa (TKD) dan tidak ada bangunan rumah .

. “Di Ngluwar ini semuanya sawah, milik warga dan TKD. Tidak ada bangunan dan semuanya dibayarkan berupa uang, tidak ada yang tukar guling,”ujarnya.

Kepala Desa Ngluwar, Sunandar Widiyanto mengatakan, seluruh warga Desa Ngluwar  yang tanahnya terdampak pembangunan jalan tol tersebut mendukung program pemerintah tersebut.’

“Semua warga sepakat dengan proyek pembangunan Tol Jogja-Bawen yang melintas di desanya. meskipun harus kehilangan nilai-nilai sosialnya,” katanya. W. Cahyono