blank
Pengukuhan dua Guru Besar Prof. Joseph Ernest Mambu dan Prof. Dr. Kristoko Dwi Hartomo. Foto: Dok/UKSW

SALATIGA (SUARABARU.ID) – Pendekatan kritis spiritual dalam Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) menekankan pada pendidikan holistik, dimana, kritis tidak terbatas pada head (kepala) yaitu intelektual atau kognitif saja, tetapi juga hand yang artinya melakukan tindakan nyata.

Sedangkan heart yaitu spirit agar seseorang menjadi lebih utuh, lebih bermakna bagi sesama, lebih bersahabat pada alam, dan lebih dapat merasakan kedahsyatan kekuatan di luar dirinya.

Hal itu disampaikan Prof. Joseph Ernest Mambu yang menyelesaikan studi S3 di Arizona State University, Tempe, the United States of America dalam kegiatan pengukuhan Guru Besar di UKSW Salatiga, Kamis (23/2/2023).

“Perpaduan heart, head dan hand menjadi pilar PBI kritis-spiritual untuk menyikapi isu-isu global, yang salah satu framework-nya terformulasikan menjadi SDGs,” tegas Prof. Joseph Ernest Mambu.

Menyampaikan pidato ilmiah berjudul “Framework Baru Prediksi Daerah Rawan Tsunami Menggunakan Kombinasi Algoritma Learning-Based Single Exponential Smoothing dan K-Nearest Neighbor”, Prof. Dr. Kristoko Dwi Hartomo³, S.Kom., M.Kom., melakukan prediksi daerah yang beresiko tsunami berdasarkan prediksi spasial indeks vegetasi dan prediksi cuaca.

Mengambil wilayah penelitian di Kulonprogo, Dosen Fakultas Teknologi Informasi (FTI) ini mengklasifikasikan dan memprediksi daerah yang terkena dampak tsunami dari data indeks vegetasi yang memiliki resolusi spasial dan temporal. Framework prediksi daerah rawan tsunami menggunakan kombinasi metode Learning-Based Single Exponential Smoothing (LSES) dan basis indeks vegetasi memiliki tingkat akurasi sebesar 93.62%.

Menurutnya, penelitian ini dilakukan Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) mengingat total kerugian dan kerusakan tsunami dan gempa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Propinsi Aceh bernilai Rp. 70,5 triiun, meliputi 80% sektor infrastruktur dan 11% di sektor produktif.

Dengan penelitian yang dilakukannya, professor baru Program Studi Sistem Informasi UKSW ini ingin memberikan kontribusi kepada pemerintah dan negara dengan menggunakan bidang ilmu yang dikuasainya.

“Metode yang saya gunakan untuk penelitian di Kulonprogo bisa diterapkan di daerah lainnya, terutama di daerah pesisir. Model ini bisa digunakan pemerintah daerah untuk menyusun peta bencana tsunami,” tegas Prof. Kristoko yang menyelesaikan proses Guru Besar dalam waktu dua bulan ini.

Dalam kegiatan pengukuhan ini juga dihadiri oleh pengurus dan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW), Ketua YAKKUM, Vice President Djarum Foundation FX. Supanji dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Ning Suparningsih