blank
Wilder (kiri) dan Ngannou/dok

(SUARABARU.ID) – Si Pemangsa, julukan Francis Ngannou, tertarik dengan wacana melawan mantan juara dunia tinju kelas berat WBC, Deontay Wilder.

Wilder telah melontarkan tantangan kepada Ngannou untuk berduel.

The Bronze Bomber, julukan Wilder, mengajak mantan juara divisi berat Ultimate Fighting Championship (UFC) itu untuk berlaga dua kali, yakni dengan aturan tinju dan mixed martial arts (MMA).

Menurut pengamat tarung, John McCarthy, duel semacam ini berisiko tinggi.

Eks wasit UFC itu menilai Wilder bakal dalam masalah besar jika berduel dengan aturan MMA.

Di sisi lain, Ngannou juga menghadapi risiko yang sama saat berbagi ring tinju dengan Deontay.

’’Itu memiliki risiko yang impas. Kita semua tahu Deontay adalah petinju yang pukulan kanannya begitu mengerikan,’’ tutur McCarthy seperti dikutip dari Sportskeeda.

Dia juga menyoroti tinggi Wilder 201 cm tapi dengan berat hanya 99 kg.

’’Itu artinya Ngannou bakal lebih besar darinya. Ngannou sangat kuat, tapi bukan berarti Deontay tidak kuat,’’ jelasnya.

McCarthy tertarik dengan wacana duel ini karena keduanya sama-sama dalam masalah.

Ngannou juga mengaku tertarik dengan tantangan Wilder.

Petarung asal Kamerun ini meninggalkan UFC dengan menanggalkan sabuk juaranya.

Tinju menjadi salah satu alasan Si Pemangsa menolak kontrak lanjutan bernilai tinggi yang ditawarkan UFC.

Gelar yang ditinggalkan Francis kini bakal diperebutkan Jon Jones dan Ciryl Gane.

mm