blank
KGPH Adipati Drs Dipokusumo MSi. Foto: Bagus Adji

Gelaran yang memiliki makna mengiringi SISKS Pakoe Boewono XIII bermeditasi berlangsung hingga setidaknya 90 menit dan merupakan acara puncak

Panitia Tingalan Dalem Jumenengan  KGPH Adipati Drs Dipokusumo MSi dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan, kegiatan yang berlangsung merupakan peringatan SISKS Pakoe Boewono XIII menjabat  sebagai raja Karaton Surakarta.

Tingalan Dalem Jumenengan  sekarang ini merupakan kali pertama digelar setelah Covid -19. Peringatan Tingalan Dalem Jumenengan juga akan disambung dengan berlangsungnya Kirab Agung Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Kirab mengelilingi jalanan di luar tembok karaton akan diikuti SISKS Pakoe Boewono XIII dan permaisuri dan seluruh putro wayah sentonoi dan abdi dalem . Bahkan juga pejabat di Surakarta akan turut serta dalam Kirab, terangnya sembari menambahkan acara Tingalan Jumenengan dimulai sekitar pukul 09.00. Sedangkan Kirab Agung akan dimulai sekitare jam 14.00 WIB .

Komunikasi Politik

Pada bagian lain penjelasannya KGPH Adipati Drs Dipokusumo Msi menambahkan, kirab agung sebenarnya memiliki arti komunikasi politik kepada masyarakat. Raja yang pertama kali jumeneng nata (menjabat) harus bertemu dengan rakyatnya.

Melalui kirab yang digelar, raja dapat berkomunikasi langsung dengan rakyatnya dalam artian memperkenalkan diri sebagai raja yang bertahta. Kirab dilakukan raja dan bupati karaton serta pandherek berikut pangombyong.

Dalam kirab juga dilaksanakan upacara adat menyebar “Udik-Udik” pada tempat tertentu.

Bagus Adji