blank
Warga masyarakat, relawan, TNI-Polri, perangkat desa dan aparat kecamatan, bergotong melakukan penanganan tanah longsor di Kelurahan Karang, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri.(Dok.Pendim 0728 Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bencana tanah longsor dan banjir, dilaporkan terjadi terjadi di sejumlah lokasi di 7 kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Tidak menimbulkan korban jiwa, tapi merusak rumah warga dan memutuskan akses hubungan darat di sejumlah titik.

Semalam, banjir dilaporkan terjadi di Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri. Tidak menimbulkan kerusakan, tapi menghanyutkan ribuan ikan yang dipiara di kolam wisata Umbul Nogo, Desa Karanglor, Kecamatan Manyaran, Wonogiri.

Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah melalui Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri Aiptu Iwan Sunarsono, menyatakan, tim gabungan telah melakukan pengecekan ke sejumlah lokasi longsor. Hari Minggu (12/2), mendatangi ke SMP Negeri 1 Jatipurno di Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.

Tim Gabungan yang melibatkan pejabat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI-Polri dan jajaran Forkompincam termasuk di dalamnya Camat Jatipurno, Mawan Tri Hananto, bersama parat dari Koramil dan Polsek. Bersamaan itu didistribusikan bantuan terpal, karung dan sembako.

Dipicu guyuran hujan deras berkepanjangan, selama dua hari, menyebabkan bangunan talud penguat tebing di SMP tersebut ambrol sepanjang 30 Meter (M) dan tinggi 5 M. Mematahkan tiang teras dan material longsorannya masuk ke teras Kelas 8-D dan Kelas 8-E.

Bencana tanah longsor, juga terjadi di Dusun Ngroto Desa Sukoharjo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri. Menyebabkan pagar dan bagunan rumah warga rusak. Di Kecamatan Kismantoro, longsor merusak rumah warga di Dusun Bandung, Desa Miri.

Irigasi Putus 

Di Kecamatan Slogohimo, lereng tebing tanah yang longsor telah memunculkan keretakan pada tanah sepanjang 15 M. Di Kecamatan Jatiroto, longsor terjadi di dua titik. Diantaranya menimpa dinding rumah warga di Dusun Pagersari, dan merusak rumah warga di Dusun Mesu Desa Boto.

blank
Tim gabungan TNI-Polri bersama BPBD Wonogiri dan Forkompimcam Jatipurno, melakukan peninjauan ke lokasi ambrolnya talud di SMP Negeri 1 Jatipurno, Wonogiri.(Dok.Humas Polres Wonogiri)

Berikut di Kecamatan Bulukerto, longsor terjadi di lima titik, diantaranya di Dusun Geneng yang berdampak merusak saluran irigasi. Akibatnya, memutuskan aliran irigasi pada 10 Hektare (Ha) sawah milik petani.

Tanah longsor juga menimpa rumah warga di Dusun Sobo, Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, merusak rumah warga dan memutuskan akses hubungan darat jalan antardusun antardesa di jalur utama Dusun Ngelo menuju Dusun.

Bahu jalan utama di Dusun Ngemben ambrol, dan menyebabkan akses jalan ke Dusun Buling terputus, akibat badan jalan tertimbun material longsoran. Bencana longsor ini, juga merusak rumah warga di Dusun Geneng RT 1/RW 4 Desa Geneng.

Longsor di Kecamatan Jatipurno terjadi di lima titik. Diantaranya menyebabkan ambrolnya talud penanhan rumah warga Dusun Salaman, Desa Kopen sepanjuang 10 M tinggi 5 M. Mengakibatkan jalan utama antarkecamatan Girimarto-Jatipurno tertutup material longsor.

Talud jalan longsor juga terjadi di Dusun Sapatan, Desa Kembang, Kecamatan Jatipurno, Material longsorannya menimpa rumah warga dan menyebabkan bangunan talud jalan di Dusun Kembang dan di Tawangharjo ambrol.

Kepada wartawan, Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Wonogiri, Teguh Setiyono, menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam serangkaian bencana hidrometereologi yang dipicu oleh hujan deras berkepangan tersebut. Untuk taksir kerugian, masih dihitung oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Bambang Pur