Rombongan Press Gathering Wonogiri meninjau TSI Prigen dan Museum Angkut di Jatim, dipimpin Asisten Sekda Wiyanto dan Kabag Prokopim Mursid Suroto (berdiri deret depan nomor 3 dan 2 dari kiri).(SB/Bambang Pur)

PASURUAN (SUARABARU.ID) – Buaya (Crocodylidae) merupakan hewan yang seram dan menakutkan. Buaya Darat, merupakan sebutan pada laki-laki yang sering menggoda dan mempermainkan perempuan, serta suka bergonta-ganti pasangan.

Tapi Pemandu Wisata Taman Safari Indonesia (TSI)-2 Prigen, Pasuruan, Jatim, Soleh, Sabtu (11/2), menyatakan, satwa yang suka bergonta-ganti pasangan sebenarnya Singa atau Simha (dalam Bahasa Sanskerta) atau nama ilmiahnya Panthera leo. ”Seekor singa jantan di sini, punya pasangan sembilan sampai 10 ekor singa betina,” jelasnya.

Penjelasannya ini, disampaikan kepada rombongan Press Gathering asal Kabupaten Wonogiri yang berkunjung ke objek wisata TSI terbesar di Asia tersebut. Lokasinya di lereng Gunung Arjuna, Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jatim.

Rombongan Wonogiri dipimpin Asisten Sekda, Wiyanto, bersama Kabag Prokopim Pemkab Wonogiri, Mursid Suroto. Menyertakan awak media yang setia melakukan liputan di Wonogiri, bersama sejumlah staf Bagian Prokopim.

Press Gathering adalah salah satu kegiatan media relations yang dilakukan lembaga atau organisasi, untuk menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan media massa. Kegiatan ini, digelar dalam upaya memperat kebersamaan jajaran Pemkab Wonogiri bersama para wartawan, dengan tema: ”Bersama Pers Wujudkan Wonogiri yang maju, mandiri dan sejahtera.”

Lima TSI

TSI-2 Prigen menjadi lokasi kedua setelah rombongan Wonogiri, melakukan peninjauan ke Museum Angkut di Batu, Malang, Jatim. Acara ini, digelar sejak Kamis (9/2) sampai dengan Sabtu (11/2).

Wisatawan yang berkunjung ke TSI Prigen, Pasuruan, Jatim, dapat berinteraksi dengan satwa liar, termasuk dapat mendekat dan memotret Hariamau atau Singa dari balik kaca kendaraan.(SB/Bambang Pur)

Indonesia, kini memiliki 5 TSI. Yakni TSI-1 di Cisarua, Jabar, TSI-2 di Prigen, Jatim, TSI-3 di Gianyar, Bali, TSI-4 di Batang, Jateng dan TSI-5 di Jurug, Solo.

TSI-2 Prigen, merupakan Safari Park terluas di Asia. Memiliki luas 350 Hektare (Ha) dan diresmikan Gubernur Jatim Basofi Soedirman 29 Desember 1997. Memiliki spesies hewan dan atraksi terbaik se Indonesia, dan habitat yang tidak rusak dengan suasana rimbun.

Tempat wisata berwawasan lingkungan dan berorientasi habitat satwa pada alam bebas ini, didirikan oleh Jansen Manansang. Pendiri tempat wisata suaka margasatwa terkenal di Asia Tenggara tersebut, adalah pria kelahiran Jakarta Tahun 1942.

Sejak kecil, Jansen bersama saudaranya, Frans Manangsang dan Tony Sumapau, setia mengikuti pekerjaan sang ayah, Hadi Manangsang, sebagai pemain akrobat keliling. Yakni Sirkus Bintang Akrobat dan Gadis Plastik.

TSI Prigen yang didirikan Jansen, menjadi salah satu destinasi wisata populer di Jatim. Yang bukan sekadar sebuah tempat rekreasi, melainkan tempat konservasi satwa. Sekaligus edukasi bagi seluruh anggota keluarga.

Hawa Sejuk

Berada di lereng Gunung Arjuno berketinggian (elevasi) + 800-1.000 Meter (M) Dari Permukaan Laut (DPL), kawasan TSI yang banyak ditumbuhi rimbunnya pohon, berhawa sejuk serta memiliki panorama alam yang asri.

Dua ekor Singa Jatan mendadak duel sampai ke area jalan yang dijadikan route kendaraan keliling di lokasi TSI Prigen, Pasuruan, Jatim.(Dok.Ist)

Di TSI Prigen memiliki 2.500 lebih satwa dari sekitar 300 spesies. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan satwa di alam terbuka. Ada wahana Safari Adventure yang mengantarkan wisatawan berkeliling naik kendaraan.

Kecuali itu, ada Baby Zoo, Aquatic Land, Australiana, wahana permainan, Museum Circus, Safari Water World (kolam renang), dan semua animal presentations (termasuk Temple of Terror dan Dolphin Show).

Wisatawan bisa berkeliling sekitar 45 menit untuk berinteraksi langsung dengan aneka satwa yang bebas berkeliaran seperti di habitat aslinya. Satwa tersebut, berasal dari berbagai belahan dunia yang terbagi menjadi zona Afrika, Amerika-Eropa, Asia, Australiana, dan zona karnivora.

Sabtu (11/2), pengunjung sempat menyaksikan duel dua Singa Jantan, yang itu buru-buru ditangani oleh Kiper (petugas atau pawang dengan mengendarai jeep) spesialis Singa, dengan cara dihalau dan dikembalikan di zonanya masing-masing.

Bambang Pur