blank
Utusan Wali Kota Semarang, Masdiana Safitri didampingi WR III USM, Dr Muhammad Junaidi SHI MH menabuh gomng sebagai dibukanya Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia (JFMI) Ke-13 di Auditorium Widjatmoko USM, Rabu (8/2/2023). (Foto:News Pool USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Ikatan fotografi dengan pariwisata seperti ”tumbu ketemu tutup”, yang berarti sangat cocok atau serasi.

Hal itu diungkapkan utusan Wali Kota Semarang, Masdiana Safitri dalam pembukaan Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia (JFMI) Ke-13 di Auditorium Widjatmoko USM, Rabu (8/2/2023).

”Hubungan fotografi dengan pariwisata bagaikan tumbu ketemu tutup, sangat cocok. Pariwisata membutuhkan promosi dan fotografi dapat memasarkan pariwisata melalui lensanya,” kata Safitri.

Menurut Safitri, lensa fotografi mampu menarik wisatawan untuk berwisata di Kota Semarang.

Peningkatan kunjungan wisatawan dapat berdampak pada penghasilan daerah.

”Kami sepakat jika sebuah foto dapat mewakili cerita. Foto tidak hanya benda mati tetapi bias mengungkapkan sebuah cerita di masa senja,” ujarnya.

Safitri menjelaskan, Kota Semarang adalah kota pariwisata yang lengkap karena memiliki pantai dan gunung. Transportasi Kota Semarang juga sudah mendukung, tersedia dari berbagai lini, ada laut, udara, dan darat.

Wakil Rektor III USM, Dr Muhammad Junaidi, S.HI., M.H mengatakan, dengan adanya jambore ini dapat dijadikan momentum untuk membangkitkan pariwisata di Kota Semarang.

”Ini merupakan salah satu event nasional yang diadakan di Universitas Semarang. Event nasional lain yang juga diadakan di USM adalah Kontes Robot Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, UKM Fokus merupakan UKM dengan anggota terbanyak dibanding organisasi mahasiswa yang lain. Dia berharap, melalui kegiatan ini muncul fografer andal.

Ketua UKM Fokus USM, Maarif Nur Nidayat berharap, jamboree berjalan lancer.
”Semoga Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia kali ini dapat terus dilaksanakan dan pada jambore selanjutnya tidak ada kendala apa pun,” tandasnya.

Fitri/mh