blank

JEPARA (SUARABARU.ID|) – Tiga warga Jepara dinyatakan meninggal karena penyakit demam berdarah pada periode 1 Januari – 4 Februari 2023. Mereka berasal dari 3 Desa yaitu Paren, Rajekwesi, dan Desa Welahan. Sedangkan jumlah kasus pada periode yang sama tercatat 26 orang, 127 orang tersangka dan sebanyak warga Jepara dilaporkan oleh rumah sakit kepada DKK melalui pengiriman laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) sebanyak 156 orang.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit DKK Jepara dr Eko Cahyo Puspeno membenarkan kejadian tersebut. Oleh sebab itu ia meminta kepada warga masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap penyebaran penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti.

blank
Pemantauan jentik nyamuk oleh kader jemantik untuk deteksi perkembangan nyamuk demam berdarah.

Oleh sebab itu ia menghimbau, dilakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin seminggu sekali (3 M plus), dan mengaktifkan pemantauan jentik berkala oleh masyarakat/kader di setiap desa. “Yang juga penting adalah segera berobat apabila ada gejala demam. Apabila pasca pengobatan masih merasa lemas dan keringat dingin, segera kontrol kembali ke faskes, jaga kesehatan dengan makan bergizi, olahraga dan istirahat cukup,” ujar dr Eko Cahyo Puspeno.

Menurut dr Eko Cahyo Puspeno dalam rangka penanggulangan kasus demam berdarah tersebut DKK dan jajarannya sudah melakukan penyuluhan langsung dan juga melalui berbagai media, penyelidikan epidemiologi pada setiap kasus, dan pemberian larvasida (bubuk abate dan larvasida cair).

Juga telah dilakukan fogging focus, pemberdayaan masyarakat untuk PSN secara rutin dan serentak, pemantauan jentik secara berkala (gerakan 1 rumah 1 jumantik) dan melaporkan lewat aplikasi silantor. “ Penggalangan dukungan lintas sektor untuk pencegahan dan pengendalian DBD, penyediaan rapid test duo dengue untuk diagnosis cepat serta ,monitoring kesiapan fasyankes dalam tata laksana DBD juga telah dilakukan,” ujar Eko Cahyo Puspeno

Sementara pada tahun 2022 sesuai dengan data DBD Elektronik yang dilaporkan oleh rumah sakit selama 1 tahun tercatat 217 kasus, tersangka 1.084 orang dan total KDRS sebanyak 1304 orang. “Dari jumlah tersebut tiga orang dilaporkan meninggal yaitu dari Desa Jondang, Tulakan, Desa Guwosobokerto.

Hadepe