SOLO (SUARABARU.ID) – Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni Rupa Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, meloloskan 9 mahasiswa magang dan 4 mahasiswa ikut studi independen. Ke 13 mahasiswa ini, lolos untuk Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch-3 Tahun 2022.
Dosen ISI Surakarta, Basnendar Herry Prilosadoso SSn, MDs, semalam, menyatakan, terkait hal itu diadakan pembekalan yang secara daring via aplikasi zoom. Diawali penyampaian informasi secara umum tentang MSIB, dengan menampilkan pemateri dari 2 mahasiswa Prodi DKV FSRD ISI Surakarta.
Program MSIB yang diinisiasi oleh Prodi DKV FSRD ISI Surakarta ini, sangat penting dilakukan karena memberikan dampak yang sangat baik bagi mahasiswa. Yakni, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman mengenai program MSIB Batch 4 Tahun 2023.
Prodi DKV FSRD ISI Surakarta mengadakan sosialisasi MSIB dikhususkan untuk mahasiswa semester V dari angkatan 2020. Sosialisasi diadakan sebagai bentuk penyebaran informasi dari program Kemendikbudristek yang ditawarkan.
Dua Mahasiswa
Tampil menjadi moderator, Basnendar H. Juga disampaikan materi testimoni berbagi pengalaman dari 2 mahasiswa yang tampil sebagai narasumber. Yaitu Seful Muslimin dan Nur Hamidatur Rohmah, keduanya dari angkatan 2019 dan juga alumni MSIB Batch 3 Tahun 2022.
Seful Muslimin dengan lokasi magang di Sembilan Matahari, Bandung, sedangkan Nur Hamidatur Rohmah bertempat di Solo Technopark (STP), Surakarta. Olehnya dipaparkan materi persiapan sampai dengan saat magang, termasuk bagaimana menyusun CV dan portofolio, strategi untuk menghadapi test ke-Bhineka-an, project apa saja yang dilakukan saat magang, sampai proses konversi nilai mata kuliah.
Seful Muslimin menjelaskan, mahasiswa harus memiliki kapabilitas yang baik, dan mampu melaksanakan tugas sesuai dengan bidang ilmu yang dimilkinya. Utamanya ketika bergabung dalam perusahaan saat magang maupun studi independen.
Kaprodi DKV, Asmoro Nurhadi Panindias SSn, MSn selaku Koordinator MSIB ISI Surakarta, mengharapkan, mahasiswa dapat mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan, melalui kenyataan dan dinamika di ranah profesional. Yakni permasalahan yang kompleks, target, interaksi sosial, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya.
Bambang Pur